Kapasitas Ruang Rawat Kritis Covid RS Kabupaten Pasuruan Penuh
Direktur RSUD Bangil, dokter Arma Roosalina mengatakan, kapasitas bed untuk pasien Covid-19 dengan status berat sudah terisi penuh sejak Rabu, 16 Juni 2021. Kapasitas yang ada hanya mampu menampung 12 orang. Pasien dalam kondisi berat sementara ditampung di 12 ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) bertekanan negatif. Terdapat empat pasin yang kini tengah mengisi ruangan di IGD, dan telah mendapat penanganan memadai.
“Ruangan HCU/ICU memang sudah full sejak kemarin. Tapi kami siapkan 12 ruangan IGD khusus pasien Covid-19 dalam keadaan kritis atau berat. Sekarang terisi empat dan masih ada 12 bed,” kata Arma, Kamis 17 Juni 2021.
Berikutnya, RSUD Bangil tengah mempersiapkan tambahan ruangan di lantai II khusus untuk pasien Covid-19. Kata Arma, ruangan ini bukan baru, melainkan memodifikasi delapan ruangan pasien isolasi Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang.
Ditargetkan, modifikasi ruangan ini akan selesai minggu depan, sehingga bisa langsung digunakan sebagai ruangan HCU/ICU pasien Covid-19 dengan status berat atau kritis. “Sekarang masih proses modifikasi. Kami tidak membangun gedung baru, tapi lebih memodifikasi delapan ruangan isolasi pasien Covid-19 ringan dan sedang yang berada di Lantai II khusus pasien Covid-19,” jelasnya.
Berbeda dengan ruangan HCU/ICU yang penuh sesak, ruangan pasien untuk gejala ringan masih mencukupi. Dijelaskan Arma, dari 82 bed yang tersedia, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sebanyak 47 orang. Sehingga, tersisa 35 bed yang bisa menampung pasien Covid-19. “Jadi, kalau ada pasien Covid-19, kami masih bisa menampung dan merawatnya,” singkatnya.
Di sisi lain, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya menegaskan bahwa dengan penuhnya ruangan HCU/ICU RSUD Bangil berbanding lurus dengan semakin bertambahnya warga Kabupaten Pasuruan yang terpapar Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Seperti hari ini misalnya. Anang menguraikan setidaknya ada 14 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka terdiri dari tiga warga Kecamatan Bangil, dua warga Gempol, tiga warga Gondangwetan, dua warga Grati, satu warga Kraton, satu warga Lumbang, 1 warga Pohjentrek, dan satu warga Sukorejo.
Kebanyakan, dari 14 orang terpapar dari para ibu rumah tangga alias keluarga. Jumlahnya mencapai enam orang. Sedangkan sisanya ada yang wiraswasta, pengangguran atau tidak bekerja, pelajar/santri dan pensiunan PNS.
Mereka semua terpapar dengan gejala sehingga perlu penanganan medis. Total lima orang dilarikan ke RSUD Bangil, lima orang dirawat di RSUD Grati, satu orang dirawat di RS Purut Kota Pasuruan dan satu orang di RS dr Sutomo Surabaya. “Hari ini ada dua warga yang meninggal karena Covid-19. Dan yang lain masih dalam penanganan medis. Kami doakan untuk yang meninggal semoga husnul khotimah dan yang tengah berjuang, semoga lekas sembuh,” harapnya.
Ditambahkan Anang, jumlah orang yang terpapar Covid-19 hari ini adalah yang terbanyak dalam beberapa hari belakangan. Oleh karenanya, ia meminta seluruh masyarakat agar tak mengabaikan protokol kesehatan.
Terlebih, masih banyak warga yang tak patuh seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan sering berkerumun. Inilah yang membuat penyebaran Covid-19 terus meluas apabila tidak diperangi dengan cara pengetatan 5M. “Banyak yang abai. Sudah jenuh pakai masker, akhirnya buka semua. Hajatan juga begitu, banyak yang tak pakai masker. Maka dari itu, satgas desa sampai RW kami tekankan untuk lebih memperketat pengawasannnya demi kebaikan bersama,” tutupnya.