Kapal Pesiar Berlabuh ke Probolinggo, Wisman Disuguhi Seni Budaya
Kapal pesiar berbendera Prancis, MV. Le Laperouse pernah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jawa Timur, pada 21 September 2022. Kali ini, kapal milik Ponant dari Prancis itu kembali singgah dengan mengangkut sebanyak 20 wisatawan mancanegara (wisman). Mereka kemudian melakukan tur keliling Kota Probolinggo.
Para wisman memulai perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga dengan naik bus menuju gedung Dekranasda, Alun-alun. Selanjutnya, mereka dipandu untuk untuk mengunjungi Gereja Merah (Red Church) di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Saat mengunjungi gereja, para wisatawan terlihat kagum dengan gaya kuno gereja tersebut. Pemandu menjelaskan bahwa gereja yang terletak di Jalan Suroyo ini telah berusia lebih dari 200 tahun, lebih tepatnya didirikan pada tahun 1862.
Semua bahan bangunannya masih asli, hanya beberapa yang telah diganti. Mereka terkagum karena gereja merah hanya ada dua di dunia, di Kota Probolinggo dan di Belanda.
Setelah itu, mereka menuju Museum Probolinggo. Di halaman museum mereka mendapat sajian makanan tradisioal Indonesia. Ada aneka polo pendem (ubi, ketela, talas, kacang, dan kentang), jajanan pasar seperti nagasari, kue lumpur, getas, dan lainnya.
Mereka juga dihibur Tarian Praben Lengger, tarian selamat datang khas Probolinggo. Tarian tersebut sangat memikat para turis yang berasal dari Eropa.
Terbukti mereka menari, berfoto bersama, dan melihat sejarah Probolinggo. Setelah itu, wisatawan berkunjung ke Pasar Baru dan Kampung Batik Manggur di Kademangan.
Christina, salah satu wisatawan mengatakan, sangat menikmati Kota Probolinggo. “Baru satu jam saya di sini, tapi saya sudah merasa betah. Orang-orang menyapa kami dan mereka tersenyum, jadi aku merasa diterima di sini,” katanya turis asal Portugal itu.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo, Fajar Poernomo menjelaskan, pada 2022 ini Kota Probolinggo dua kali dikunjungi kapal pesiar.
“Ini merupakan tindak lanjut membangkitkan kembali destinasi wisata mancanegara melalui kapal pesiar. Jadi, dari kunjungan tahun ini, kami akan evaluasi lagi untuk mempersiapkan kedatangan mereka di tahun depan. Insyaallah, tahun depan kami akan menerima kunjungan wisata seperti ini lebih banyak dan lebih besar lagi,” katanya.
Fajar menambahkan, wisatawan asing yang kebanyakan berusia lansia memang tertarik kepada wisata sejarah, religi, dan pasar tradisional. Jadi, rutenya akan difokuskan untuk hal tersebut.
“Terakhir, kami mengajak para wisatawan ini ke UMKM Batik di Kampung Batik Manggur di Kademangan, agar mereka memperoleh pengalaman wisata terkait dengan pembuatan batik. Dan info dari teman-teman UMKM, omzet mereka naik setelah ada kunjungan kapal pesiar ini,” katanya.