Kapal Bawa TKI Ilegal Tenggelam di Malaysia, 11 Tewas, 29 Hilang
Sebuah kapal yang diduga membawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dinyatakan tenggelam di Perairan Tanjung Balau, Johor, Malaysia, Rabu, 15 Desember 2021. Kapal nahas tersebut diketahui membawa sekitar 50 TKI. Sebanyak 29 TKI dinyatakan hilang dan 11 ditemukan tewas.
Dalam keterangan resmi yang dikirim pemerintah Malaysia kepada Tim SAR Tanjung Pinang, Kepri disebutkan, 4 wanita dan 7 pria ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tewas. Sedangkan, 22 orang lainnya yang terdiri 20 pria dan 2 wanita ditemukan selamat.
Pemerintah Malaysia menyebutkan masih ada sekitar 29 orang penumpang kapal nahas yang saat ini belum ditemukan. Tim SAR Malaysia saat ini masih melakukan pencarian dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara. Namun tingginya gelombang dan kencangnya angin membuat pencarian di laut belum bisa dilakukan secara maksimal.
Agung Satria, dari Tim SAR Tanjung Pinang mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Tim SAR Malaysia. Namun dari titik kordinat karamnya kapal pengangkut PMI ilegal ini diketahui hanya berjarak 0,3 mil dari bibir pantai Tanjung Balau, Johor Malaysia.
Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, posisi kapal tenggelam yang mengangkut WNI ilegal tersebut sudah berada di pinggir pantai. Kapal tersebut terbalik lantaran tersapu ombak ketika penumpang sedang turun.
"Kapal itu terbalik di bibir pantai dan kemungkinan itu penumpangnya pada saat dia turun dari kapal itu tersapu ombak," kata Hermono seperti dikutip Antara, Rabu, 15 Desember 2021.
"Jadi bukan tenggelam di laut dalam karena itu udah di dekat pantai. Pada saat kapal sudah di pinggir pantai kapal terbalik," sambungnya.
Kapal yang berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau tersebut membawa 50 imigran ilegal Indonesia. Kapal tersebut tenggelam di wilayah perairan Johor, Malaysia.
"Menurut pengakuan yang selamat ada 50 orang. Mereka itu berangkat dari Tanjung Uban di kepulauan Riau sebanyak 50 orang itu kan subuh ya sampainya sekitar 04:30 jadi kemungkinan besar mereka itu berangkat pukul 2 malam," katanya.
Ia mengatakan, 11 orang dinyatakan meninggal yakni 7 pria dan 4 wanita. Sedangkan yang selamat terdiri dari 12 pria dan 2 wanita.
Ia juga menyatakan, kapal tersebut dalam kondisi normal dan tidak bermasalah selama di perjalanan. "Di dalam perjalanan itu enggak ada masalah cuma pada saat menurunkan penumpang penumpang nya kena sapu ombak," ujarnya.
Hermono mengimbau, warga Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan ilegal tersebut karena sangat berbahaya. Selain itu, ia mengatakan, Malaysia kini sedang berupaya memulangkan pekerja asing yang tidak berdokumen.
"WNI yang mau masuk ke Malaysia secara ilegal sangat beresiko kecelakaan yang terkait pagi tadi, risiko kena tangkap pun menjadi sangat besar, pemeriksaan di perbatasan Johor itu sangat ketat," katanya.
Advertisement