Kapal AL Ditenggelamkan Jadi Spot Diving di Bangsring Banyuwangi
Tiga kapal TNI AL yang ditenggelamkan di kawasan wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi, Jawa Timur, dipastikan akan menjadi daya tarik baru wisata bawah air. Khususnya bagi para pecinta diving. Apalagi di Banyuwangi belum ada spot diving kapal perang.
Pengelola Wisata Bangsring Underwater, Sukirno menyatakan, keberadaan tiga kapal TNI AL yang ditenggelamkan di kawasan wisata Bangsring Underwater sangat bermanfaat. Kapal ini akan menjadi rumah baru bagi ikan.
“Karena di bawah bisa dijadikan bernaungnya ikan,” jelasnya, Jumat, 26 Januari 2024.
Sukirno menyebut, kapal-kapal tersebut juga bisa berfungsi sebagai rumpon yang akan menjadi daya tarik bagi ikan-ikan. Kondisi ini akan menguntungkan nelayan di sekitar lokasi tersebut.
Bagi wisatawan, kapal-kapal tersebut akan menjadi daya tarik yang luar biasa di antara spot diving yang ada di kawasan Bangsring Underwater. Bahkan, menurutnya, bangkai kapal tersebut akan menjadi spot diving baru di Banyuwangi.
Sukirno menjelaskan, ini akan menjadi spot diving pertama dengan panorama kapal Angkatan Laut. Apalagi di Banyuwangi selama ini belum ada spot diving kapal.
“Di Banyuwangi belum ada spot kapal, selama ini ada di Bali. Alhamdulillah Insya Allah akan menambah bagi wisatawan, khususnya pecinta diving,” tegasnya.
Untuk memastikan kapal-kapal tersebut tidak bergeser dari kawasan Bangsring Underwater, menurut Sukir, akan dipasang semacam jangkar pada empat sisi kapal. Sehingga kapal akan tetap berada di lokasi yang sama meskipun ada arus bawah air.
“Karena arus ke utara sama ke selatan ini kadang-kadang kenceng. Jadi kita buat jangkar empat penjuru supaya kapal ini tidak bergeser,” pungkas Sukirno.
Untuk diketahui, TNI AL menghapuskan tiga kapal, yakni KAL Tabuan, Patkamla Mustaka, dan Patkamla Baluran. Tiga kapal ini dihapuskan dengan cara ditenggelamkan di kawasan wisata konservasi Bangsring Underwater.
Ketiga kapal tersebut dimusnahkan karena usianya sudah cukup tua sehingga sudah tidak mampu mendukung operasional Lanal Banyuwangi. Rata-rata usianya sudah lebih dari 20 tahun. Kapal-kapal tersebut berbahan fiber. Bahan fiber ini cukup rentan karena mudah lapuk.