Sebelum Berangkat, Warga Tumpang Pitu dapat 'Kunjungan' Ormas
Setelah kemarin absen tak mengadakan aksi, warga sekitar Tumpang Pitu Banyuwangi yang menolak keberadaan tambang emas, hari ini akan mengadakan aksi kembali. Namun saat mereka akan konsolidasi keberangkatan dari Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya di Jalan Kidal, mereka sempat 'dikunjungi' oleh anggota organisasi masyarakat.
Mereka juga mengaku sebagai warga sekitar tambang Tumpang Pitu. Kedatangan mereka untuk mencegah agar warga sekitar Tumpang Pitu Banyuwangi tak mengadakan aksi lagi.
"Sekitar jam 11.00 WIB tadi sempat masuk Kantor LBH tiga orang, saya tanya, katanya dari Banyuwangi dan salah ormas kepemudaan. Saya gak tahu pastinya, apakah benar-benar dari ormas tersebut," kata Suhara, perwakilan LBH.
Suhara juga mengatakan kalau mereka sempat dilarang untuk menggelar aksi. Suhara juga mengklaim sempat menerima intimidasi dari orang yang mengaku dari ormas tersebut.
"Intinya dia bilang, kalau mereka keberatan dengan aksi yang di kantor gubernur. Katanya, hal ini mengganggu ketenteraman Surabaya. Mereka juga sempat menantang kalau akan melaporkan kami ke polisi," jelas Suhara.
Mereka juga sempat mengusir warga yang melakukan aksi. Kata Suhara, mereka menyuruh masyarakat untuk pulang ke kota asal dan berdemo di Banyuwangi saja.
"Mereka bilang, kalau memang mau demo, demo saja di Banyuwangi sana. Tapi saya bilang, kita tidak mendemo warga Surabaya, tidak mendemo walikota. Kami menuntut ke gubernur. Kalau Gubernurnya di Banyuwangi yah kita kesana," jelasnya.
Suhara menyebut tak akan mundur meski menerima intimidasi seperti itu. Mereka akan tetap melanjutkan aksi ke Kantor Gubernur.
"Sebenarnya mereka sendiri yang panas, kita sih enggak. Kami hanya mau ketemu gubernur, tapi kalau mereka melarang, itu ada mekanismenya sendiri," tutupnya.
Advertisement