Kantongi Kekuatan PSIS Semarang, Persebaya Siap Pesta Gol
Pelatih Persebaya, Djajang Nurdjaman mengaku sudah mengantongi kekuatan PSIS Semarang melalui rekaman video. Dengan mengetahui permainan tim Mahesa Jenar, Bajul Ijo siap meraih kemenangan, di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu 8 Desember 2018.
Setelah mempelajari kekutan PSIS Semarang, Djanur menyiapkan strategi khusus agar bisa meraih kemenangan di pekan pamungkas Liga 1 di depan puluhan ribu Bonek.
“Saya sudah melihat video mereka saat pertandingan away lawan Madura, sudah saya perhatikan dan pelajari betul. Semoga kami memegang pemain-pemain kunci mereka, terutama di sisi strikernya, Bruno Silva,” kata Djanur sapaan akrabnya, di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo.
Melihat kunci permainan PSIS Semarang, tentu tidak lepas dari Bruno Silva, yang saat ini telah mencetak 16 gol. Sekaligus menjadi top scorer tim Mahesa Jenar.
Striker asal Brasil itu, dinilai Djanur cukup produktif. Terlebih, di lima laga terakhir Bruno Silva selalu mengoyak jala lawan-lawannya.
Namun, kematangan Bruno Silva ini tentu tidak lepas dari kecepatan dua sayap Mahesa Jenar. Sehingga mampu memberikan umpan-umpan matang kepada striker 27 tahun.
Menurut Djanur, kekuatan sayap Mahesa Jenar bertumpu pada Hari Nur dan Bayu Nugroho. Selain memiliki kecepatan dan akurasi crossing yang sangat baik, keduanya mempunyai kemampuan individu di atas rata-rata.
Terbukti, Hari Nur sudah mengemas 10 gol dan empat assist. Sementara Bayu Nugroho menciptakan lima gol dan lima umpan matang yang menghasilkan gol.
“Mereka memang mengandalkan dua sayapnya, kedua sayap mereka cepat, sama dengan kami. Sehingga Bruno sering mendapatkan peluang yang diciptakan dari sayap,” ujar eks pelatih PSMS Medan itu.
Djanur mengatakan, secara permainan, PSIS cukup kompak baik dalam bertahan maupun menyerang. Dengan begitu, Persebaya harus waspada.
Selain itu, PSIS Semarang datang dalam kondisi mental yang sangat baik setelah empat laga terakhir. Mereka tidak menelan kekalahan, dengan rincian tiga kali menang, dan satu laga lain imbang.
“Mereka bagus dalam kerja sama tim dan disiplin. Pemain lokalnya tidak ada yang menonojol, tapi mereka kompak melakukan pertahanan, zona defend-nya bagus. Kemudian keluar menyerang dengan pemain sayap yang cepat, itu yang harus kami antisipasi,” ucap Djanur. (hrs)