Kampung Tangguh, Turunkan Tren Positif Covid-19
Pemerintah Kota Surabaya secara terbuka mengakui bahwa program Kampung Tangguh yang ada di Kota Surabaya benar-benar meningkatkan kedisiplinan warga Kota Surabaya dan juga menurunkan tren kasus Covid-19.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Menurutnya, apabila Kampung Tangguh ini terus diberdayakan dan terus diberi sosialisasi dan bantuan, maka tidak mungkin kasus Covid-19 di Kota Surabaya bisa menurun.
"Saya lihat, kedisiplinan ini sudah mulai meningkat. Tapi kita tidak bicara survey sampai berapa persen ya. Saya sering turun ke bawah, lihat sendiri. Saya melihat kampung tangguh ini sangat efektif untuk mendisiplinkan warga," kata Whisnu, Kamis 16 Juli 2020 di Rumah Dinas Wakil Walikota Surabaya.
Menurutnya, dengan program kampung tangguh ini, sense of belonging dan sense of care warga Kota Surabaya semakin meningkat. Jika sebelumnya banyak warga yang tak peduli dengan Covid, kini dengan adanya kampung tangguh, warga lebih gayeng dan gotong-royong untuk meningkatkan kewaspadaan lingkungannya.
"Mereka sekarang itu lebih merasa memiliki wilayahnya. Pingin wilayahnya aman, keluarganya aman. Makanya sekarang tingkat disiplinnya tinggi. Dulu banyak yang tak pakai masker, sekarang anak kecil main saja pakai masker. Mereka sudah ada awareness," katanya.
Whisnu mengatakan, dengan adanya kampung tangguh yang tersebar di kota Surabaya, data Pemkot Surabaya mencatat adanya penurunan kasus positif di Kota Surabaya.
"Ini memang efektif. Data kami, ada penurunan kasus. Memang tidak besar. Utamanya di kampung, kalau ada kasus, mereka langsung gerak cepat biar tidak bertambah," katanya.
Maka dari itu, dengan berhasilnya kampung tangguh meningkatkan kedisiplinan warga dan kasus itu, Wawali Whisnu mewakili Pemkot Surabaya mendorong RW lain di Kota surabaya yang belum membentuk kampung tangguh untuk mulai membentuk. Sehingga, bisa membantu Pemkot Surabaya mengatasi kasus Covid-19 secara signifikan.
"Maka dari itu, kita dorong Kampung Tangguh ini kita bentuk di masing-masing RW. Di Surabaya ini kan ada ribuan RW, nah itu kalau bisa terbentuk semua. Itu akan berdampak positif. Bisa membuat kasus di Surabaya melandai," katanya.