Kampanye Di Blitar, Puti Guntur Gaet Suara Perempuan
Turun kampanye di Blitar, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor 2, Puti Guntur Soekarno, memasuki suara pemilih perempuan. Puti memperkuat isu pemberdayan ekonomi keluarga.
Pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu bertemu ibu-ibu penggiat koperasi dan eks-Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pernah bekerja di luar negeri, Minggu, 8 April 2018. Mereka bertemu di Kanigoro, Kabupaten Blitar.
“Gus Ipul dan saya memberi perhatian besar terhadap penguatan ekonomi kaum perempuan. Kami punya komitmen memperkuat UMKM, dengan bantuan modal dan pendampingan kerja,” kata Puti Guntur di depan ibu-ibu.
Menurut survei Indo Barometer, yang dirilis Selasa pekan lalu di Jakarta, salah satu kekuatan Puti Guntur terletak pada pemilih perempuan. Sebanyak 100 persen responden memilih Puti Guntur karena alasan sama-sama perempuan.
Seharian ini, Puti bergerak ke kabupaten dan kota Blitar. Ia didampingi Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Marhaenis, yang cuti untuk mendampingi kampanye Puti.
Kota Blitar juga sangat lekat di hati Puti. Di kota kecil itulah kakeknya, Bung Karno, dimakamkam. “Salam untuk warga Blitar. Kota ini selalu terhubung kuat dengan hati keluarga Bung Karno,” kata Puti.
Pada Puti, ibu-ibu penggiat koperasi dan eks-TKI di Blitar menunjukkan hasil kerja kreatif mereka. Salah satunya, batik. Puti mengamati satu per satu karya mereka.
“Sudah bagus, baik kualitas maupun motif. Ibu-ibu punya banyak kesempatan untuk meningkatkan motif kreatifnya. Bisa dikolaborasi dengan mendatangkan seniman dan desainer,” kata Puti Guntur.
Mendapat penjelasan itu, salah seorang pengrajin batik Eni Suciwati merasa senang. Batik adalah warisan leluhur. Dan, setiap daerah memiliki ciri khasnya. “Kami tunggu Mbak Puti mendatangkan seniman dan desainer,” kata Eni.
Blitar terletak di kawasan Selatan Jawa Timur, yang membentang dari Pacitan hingga Banyuwangi. Kawasan Selatan ini menyumbang pekerja migran yang besar ke luar negeri. Setiap tahun terjadi pengiriman TKI.
Di Kabupaten Blitar, para eks-TKI itu membentuk wadah komunikasi, yang diberi nama Pertakina (Perkumpulan Purna TKI Indonesia). Jaringan wadah ini juga menjulur di Trenggalek, Ngawi, Tulungagung, Kediri dan Ponorogo.
Anggota Pertakina kebanyakan perempuan. Mereka tidak lagi bekerja di luar negeri. “Kami mendukung Gus Ipul-Mbak Puti untuk penguatan UMKM. Semoga Gus Ipul-Mbak Puti jadi. Terpilih,” kata Sucipto, penggagas Pertakina di Kabupaten Blitar. (frd/wah)