Kamboja yang Berguguran di Musim yang Menghembuskan Dingin
Abang,
Aku lupa menuliskannya padamu bahwa aku melipat Desember, dalam tas jinjing ungu yang kugeret kemana mana
Bunga kamboja berserak, genangan hujan yang mencuri wajah bulan, kursi kursi terbalik di atas meja yang kehilangan nampan perjamuan, dan gegas langkah orang yang menginjak jejak kemarin, semua telah terkemas Bang
Pelita yang berkelip di gelas bening bertahan dalam hembusan, dalam dingin yang menciutkan senyum, dan lorong lorong senyap yang kehilangan lampu merkuri, sudahkah kutuliskan padamu? Sepenggal cerita yang terlipat bersama Desember
Aku melipat Desember, dalam selembar kartu pos bergambar secangkir kopi di genggaman jemari tua penjaga ladang, dan cahaya senja yang surut di sudut senyum penuh kerut,
Namun urung kukirim padamu, mungkin aku menunggu senja senja lain agar cerita itu tak terpenggal dan engkau tak bertanya tentang sesuatu yang tak bisa kukisahkan runut
Maaf, telah kulipat Desember, kelak akan kusisipkan di samping catatan dan layar laptopmu, biarpun engkau mengabaikannya
Kamboja tetap berjatuhan, terinjak gegas langkah orang orang asing
Sementara aku sibuk membayangkan langkahmu, dan langkahku yang terlipat di Desember
Legian, 2017
Dimuat di antologi tunggal Menyusuri Waktu (Tonggak Pustaka, Jogja 2018). Merupakan antologi ketiga, yang berisi 100 puisi Yuliani Kumudaswari.