Kamboja Diramal Kiamat, Ribuan Warga Mengungsi
Presiden Partai Liga untuk Demokrasi, Khem Veasna, bikin geger. Menurutnya, hari kiamat akan segera datang. Alhasil, sebanyak 20.000 orang warga Kamboja yang berasal dari ibu kota dan berbagai provinsi lainnya berbondong-bondong mengungsi ke pertanian terpencil milik Khem Veasna demi menyaksikan hari kiamat. Lokasinya di dekat Gunung Kulen, barat Kamboja, demikian pemberitaan Khamer Times.
Khem Veasna menasbihkan diri sebagai Brahma (Raja Surgawi), bahwa bencana banjir global akan mendatangkan malapetaka dalam skala besar. Khem Veasna juga memprediksi banjir kiamat akan mulai terjadi hari ini.
Ribu pengikut Khem Veasna itu pun berjanji akan tinggal di pertanian tersebut bersama Khem Veasna sampai akhir September mendatang. Beberapa pengikut Khem Veasna bahkan berasal dari diaspora Kamboja yang telah bekerja di luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, dan Thailand.
Khim Finan, gubernur distrik Banteay Srei di Propinsi Siem Reap, mengatakan pejabat bersikeras agar kerumunan dibubarkan. Namun, katanya, perintah pihak berwenang diabaikan.
Di sisi lain, Gubernur Siem Reap, Tea Seiha, mengatakan kepada wartawan lokal, dikuti dari Phnom Penh Post, pihak berwenang mulai lockdown pertanian yang terletak di dekat Gunung Kulen, barat Kamboja.
"Lockdown diterapkan setelah puluhan ribu warga itu menolak pergi," tandasnya.
Perdana Menteri Hun Sen mengkritik bahwa prediksi Khem Veasna telah menyebabkan perselisihan antara para pengikutnya dengan masing-masing keluarga. Menurutnya, seruan Khem Veasna soal prediksi kiamat telah membuat banyak anggotanya terpisah dengan keluarga dan kerabat.
Hun Sen bahkan mencatat beberapa pengikut Khem Veasna telah menjual seluruh harta berharga dan propertinya demi dapat melakukan perjalanan jauh ke pertanian sang Brahma.
"Saya mengimbau kepada Anda semua agar kesabaran dan pengampunan membimbing semua keluarga yang berselisih di antara anggota terkait seruan Khem Veasna kepada para pengikutnya untuk menghadiri perkumpulan di pertaniannya," ucap Hunsen.
Advertisement