Kalung Anti Corona Bisa Bunuh Covid-19? Ini Faktanya
Tanda pagar (tagar) kalung anti corona jadi salah satu topik pembicaraan yang populer di Twitter. Warganet menggunakan tagar ini untuk membicarakan tentang kalung produksi Kementerian Pertanian yang mengklaim mampu membunuh virus corona.
Berikut sejumlah fakta tentang kalung anti corona yang dihimpun dari sejumlah sumber.
Jadi Trending di Twitter
Tagar #kalunganticorona menjadi salah satu topik trending di Twitter. Sejumlah warganet menyampaikan respon tentang kalung anti corona yang diproduksi oleh Kementerian Pertanian dengan kalimat yang mengundang tawa, sebagaian lagi dengan kritikan dan sarkasme.
Salah satunya seperti cuitan @AzzumarMansyah, "Kementerian pertanian, kalung anti covid-19. Takhayul yang ilmiah dimainkan. #KalungAntiCorona," cuit akun tersebut.
Sementara, warganet lain yang juga selebritis Indonesia, Sinna Sherina Munaf lewat akun bercentang biru miliknya @sherinasinna mencuit "Kalung antvirus eucalyptus anti corona mau diproduksi massal? Setahu saya covid-19 itu virus, bukan nyamuk," cuitnya pada 5 Juli 2020.
Tak berselang lama, ia kembali mencuit tentang hal yang sama setelah cuitan pertamanya banyak direspon beragam oleh warganet. "Saya salah. Covid-19 adalah penyakitnya, yang disebabkan oleh virusnya:SARS-CoV-2. Tapi untuk memperjelas, tetap bukan nyamuk. Ditunggu jurnal ilmiah kalung ecualyptus VS Covid-19nya. saya terima kalau saya blunder. Semoga nyawa tidak melayang karena takhayul yang diilmiahkan," tulisnya.
Produksi Kalung Anti Corona
Dalam siaran pers yang dirilis di chanel Youtube Kompas, pada Senin 6 Juli 2020, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry, menjelaskan jika pihaknya telah memproduksi kalung yang mampu membunuh virus corona.
Menurutnya, kalung itu telah teruji secara laboratorium untuk membunuh virus corona. Kalung tersebut dijelaskan bukan obat, namun aksesoris yang sudah mengantongi izin edar dari BPOM sebagai kalung aroma eucalyptus. "Ini aksesoris kesehatan, bisa dihirup. Bisa membunuh virus corona yang ada di sekitar kita," katanya dalam youtube tersebut.
Ia lantas mencontohkan cara penggunaan kalung tersebut. Kalung dengan tali berwarna hijau tersebut tergantung di leher dengan ukuran serupa kartu identitas. Penguna cukup menghirup kalung tersebut di hidung dan disebutkan mampu membunuh virus corona yang ada di ruangan.
Ada Roll On dan Inhaler
Selain kalung, Balitbangtan juga menyebut ada dua produk lain yang sudah mengantongi izin edar dari BPOM. Keduanya adalah inhaler dan roll on. Kandungan dalam dua produk tersebut juga sama seperti pada kalung, yaitu aroma eucalyptus. Keduanya juga memiliki fungsi yang sama.
Dua produk lain yaitu infuser dan balsem juga diproduksi. Infuser berfungsi untuk membersihkan udara dari virus corona di dalam ruangan. Namun dua produk ini dalam tahap berbeda dengan tiga produk yang sudah siap edar.
Tak Bunuh Covid-19
Selain itu, dalam siaran pers tersebut, Fadjry mengungkapkan jika uji laboratorium produknya berpotensi membunuh virus corona, termasuk flu babi dan influensi.
Namun ia menyanggah informasi yang berbedar, jika kalung eucalyptus dengan menggunakan nano teknologi enkapsulasi di kalungnya, mampu membunuh virus SARS-CoV-2, penyebab covid-19. Kalungnya juga disebut bukan anti corona.
"Saya tidak mengklaim anti covid-19 karena kami tidak menguji pada SARS-CoV-2, virus penyebab covid-19. Kami menguji pada corona model, ada alpha model, beta, hingga gama model. SARS-CoV-2 ini bagian dari beta corona,” kata Fadjry dalam siaran pers sepanjang 40 menit itu.
Advertisement