Kalapas Lamongan Bergeser, Mahrus Digantikan Heri Sulistyo
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lamongan berganti. Kalapas lama Mahrus bergeser tugas menjadi Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan Barang Rampasan Negara dan Keamanan Kanwil Kemenkumham Bengkulu.
Penggantinya, Heri Sulistyo, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tomohon. Keduanya melakukan serah terima jabatan (Sertijab)di Lapas Kelas II B. Lamongan, Senin 2 September 2024.
Sertijab dihadiri Bupati Yuhronur Efendi dan anggota Forkompimda lengkap. Juga Kemenkumham Jawa Timur, BNN Gresik dan perwakilan dari Lapas kabupaten tetangga. Mahrus dan Heri Sulistyo saling mengucap selamat atas jabatan baru masing-masing dalam sertijab tersebut.
Selain itu, Mahrus juga mengungkapkan bahwa yang sedang dikembangkan adalah program mendukung ketahanan pangan dengan Pemkab Lamongan yang dikenal sebagai lumbung pangan penghasil pada nomor satu se Jawa Timur bisa berkelanjutan.
Disebutkan, trial yang dijalankan di Lapas Lamongan berjalan cukup baik. Trial di 16 petak hasilnya dikatakan bagus. Juga ada demonstration plot (demplot) di dua tempat di Lamongan. "Saya berharap Lapas Lamongan terus bersinergi dengan kelompok tani yang ada di Lamongan. Karena saya yakin Pak Heri dengan berbagai pengalaman kerjanya akan mampu bekerjasama. Pada dasarnya saya ini hanya memulai yang melanjutkan Pak Heri," katanya.
Disambung Kalapas baru Heri Sulistyo, berterimakasih dan akan melanjutkannya. Termasuk mohon bimbingan anggota Forkopimda. "Khususnya bisa melaksanakan Lapas Lamongan zero pungli, zero narkoba," tukasnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak dan berharap sinergi dan kolaborasi antara Pemkab dan Lapas Lamongan terus ditingkatkan demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. "Kami (Pemkab Lamongan) juga akan terus mendukung dan mendorong program yang di lakukan di Lapas ini. Sehingga lapas menjadi tempat yang bisa nyaman bagi warga binaan, bukan menjadi tempat yang seram," tuturnya.
Soal program budidaya padi organik yang dikembangkan oleh Lapas Lamongan, lanjut bupati yang akrab disapa Pak Yes ini, dikatakan menjadi salah satu dukungan optimalisasi potensi Lamongan sebagai lumbung pangan nasional. Yakni, jumlah produksi padi yang konsisten pada kisaran 1,1 juta ton per tahun. “Kita mendorong, menjaga resistance sebagai lumbung pangan dan menjaga ketahanan pangan," pungkasnya.
Advertisement