Kalapas 2A Kediri Ingatkan Pegawai Agar Tak Terlibat Narkoba
Kerap kali jadi sasaran incaran pelemparan dan upaya penyelundupan narkoba. Lembaga Permasyarakatan Kelas 2A Kediri berkomitmen untuk perangi narkoba. Keterangan ini disampaikan Kalapas Kelas 2A Kediri M Hanafi.
"Anak buah saya ini sudah beberapa kali menggagalkan (upaya penyelundupan) narkoba dan handphone, sesuai dengan protap. Maka dari itu, tidak menciutkan nyali kita memberantas narkoba. Dan sudah saya sampaikan ke Pak KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), ingat sekarang saya mau perang dengan narkoba," tandasnya, Jumat, 9 Desember 2022.
Pihak lapas sebelumnya sudah memprediksi jika upaya penyelundupan bakal kembali terjadi melalui pintu depan. Sebab, lapas ini sebelumnya telah membentengi bangunan sisi samping dengan menambah ketinggian tembok 2,5 meter.
"Deteksi dini itu sudah saya prediksi, dengan tembok samping lapas sudah saya tinggikan lagi 2,5 meter, maka pasti akan mencari celah melalui pintu depan," katanya.
Karena sudah berkomitmen untuk ikut memberantas narkoba, ia mengingatkan kepada para anggotanya untuk tidak terlibat dalam peredaran narkoba.
"Yang paling saya khawatirkan permainan oknum-oknum pegawai saya tidak komitmen dengan itu. Kalau mereka masih main-main dengan itu, tentunya akan saya binasakan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum perawat rumah sakit, berhasil ditangkap saat berupaya menyelundupkan obat keras jenis pil double L sebanyak 1.526 butir. Obat keras tersebut diselundupkan bersama 2 unit handphone dan kitab suci Al Qur'an yang ditempatkan dalam kain sarung.
Rencananya pil doubel L itu akan dikirim kepada mantan suaminya bernama Edris, yang merupakan narapidana Lapas Kelas 2 Kediri. Edris tercatat sudah menjalani masa hukuman 4 tahun dari 6 tahun penjara, hasil vonis PN Kediri karena kasus narkoba.