Kalahkan Trump, Joe Biden Akhirnya Menangi Pilpres AS
Pemilihan Presiden Amerika Serikat telah mencapai babak akhir. Pasangan Capres-Cawapres Joe Biden dan Kamala Harris akhirnya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat.
Kandidat dari partai Demokrat ini berhasil menggeser Donald Trump dari Partai Republik sebagai calon presiden petahana.
Dalam hasil hitung cepat terkini, Sabtu 7 November 2020 Decision Desk HQ Election Result melaporkan Joe Biden berhasil meraih 273 electoral votes, sementara Donald Trump sebagai petahana meraih 214 electoral votes.
Melansir businessinsider.in, Sabtu 7 November 2020, Decision Desk HQ (DDHQ) mengumumkan pemilihan 2020 untuk Joe Biden pada Jumat pagi waktu Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari proyek Decision Desk HQ melalui twitternya @DecisionDeskHQ, Joe Biden meraih suara 20 di Pennslyvania, sehingga total Biden meraih 273 electoral votes. Decision Desk HQ merupakan penyedia hasil pemilu yang cepat dan akurat, data mendalam, serta berita dan analisis pemilu non-partisan.
Sementara itu, Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi mengatakan, Joe Biden sebagai "presiden terpilih" AS setelah unggul dalam penghitungan suara di beberapa negara bagian.
"Pagi ini jelas bahwa Biden-Harris akan memenangkan Gedung Putih," kata Pelosi kepada awak media setelah Biden mengambil alih Pennsylvania dalam penghitungan surat suara negara tersebut.
"Presiden terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," kata politisi dari Demokrat tersebut.
Pelosi mengungkapkan, Biden adalah sosok pemersatu. Tekatnya kuatnya akan mempersatukan bangsa. "Ini hari yang berbahagia bagi negara kita. Joe Biden adalah seorang pemersatu, karena ia bertekad untuk menyatukan masyarakat," kata Pelosi.
Sebelumnya, pada Jumat dini hari waktu setempat, Reuters juga melaporkan bahwa Biden memimpin sementara di Negara Bagian Georgia dengan selisih tipis sebanyak 917 suara dari Trump.
Menurut data Edison Research, sejauh ini Biden memperoleh 253 Electoral College, sedikit lagi untuk mencapai batas minimal 270 Electoral College yang diperlukan sebagai syarat kemenangan, sementara Trump mendapat 214 Electoral College.
Pennsylvania sendiri akan menyumbang 20 Electoral College bagi kandidat yang menang di wilayah itu, sedangkan Georgia akan memberikan 16 Electoral College, yang membuat kedua negara bagian itu menjadi kantong suara yang krusial dalam penentuan pemenang pemilu presiden AS.