Kalahkan Mantan Pemain Nomor 1 Dunia, Jojo Maju Final Swiss Open
Masa penantian tersebut berakhir. Untuk kali pertama dalam hampir tiga tahun, tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil mencapai final BWF World Tour.
Jonatan sukses menembus final Swiss Open 2022. Dalam semifinal turnamen Super 300 tersebut, Jonatan mengandaskan mantan pemain nomor satu dunia asal India Srikanth Kidambi dalam rubber game dengan skor 18-21, 21-7, dan 21-13.
Pada final yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Minggu, 27 Maret 2022 sore ini, Jonatan akan menghadapi pemain India lainnya Prannoy Kumar.
Pada babak empat besar lainnya, Prannoy mengalahkan tunggal nomor satu Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dalam rubber game 21-19, 19-21, dan 18-21.
Bagi Jonatan, ini adalah final BWF Tour pertamanya sejak French Open 2019 yang berlangsung pada 27 Oktober. Artinya, sudah 2 tahun dan 5 bulan, Jonatan tidak merasakan partai puncak. Dalam final ajang Super 750 tersebut, Jonatan dikalahkan tunggal Tiongkok Chen Long dalam straight game, 19-21 dan 12-21.
"Puji Tuhan saya benar-benar tidak menyangka bisa lolos ke babak final. Ini merupakan berkat dan anugerah Tuhan memberikan saya kesempatan untuk tampil di final," kata Jonatan dikutip dari siaran pers PP PBSI.
"Setelah apa yang terjadi di Jerman, saya (positif) covid, sekarang bisa ke final itu luar biasa rasanya. Saya akan berusaha lagi untuk menampilkan kemampuan terbaik dan maksimal," katanya.
Pada game pertama, Jonatan sebetulnya mampu mendapatkan momentum yang hilang. Dia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18 setelah tertinggal 14-18. Namun, sayang, Srikanth mampu mencetak tiga angka beruntun dan akhirnya mengunci game pertama.
Di game kedua, Jonatan bermain jauh lebih agresif dan tampil sangat dominan. Dia unggul 11-4 pada interval dan terus melaju jauh. Dia leading 15-6 dan langsung mengambil game kedua dengan kedudukan 21-7.
Pada game ketiga, Jonatan juga tampil solid. Saat kedudukan 5-5, Jonatan tidak pernah tersusul dalam perolehan poin. Dan dia menang dengan cukup nyaman.
"Di awal game, saya langsung menerapkan permainan menyerang, tapi ternyata lawan sudah mengantisipasinya, dia malah nyaman dengan pola ini," kata Jonatan.
"Di game kedua dan ketiga saya coba mengubah strategi dengan bermain lebih tenang dan menjauhkan bola dari jangkauannya. Pola ini efektif dan berhasil membuat dia kewalahan. Apalagi kondisinya terlihat kelelahan, jadi saya terus memaksa untuk terus menjauhkan bola," imbuh unggulan keempat tersebut.
Jonatan sendiri akan mewaspadai permainan Prannoy. Sebab, Prannoy adalah pemain ulet dan memiliki serangan yang berbahaya. “Sebenarnya Ginting bermain sudah bagus tapi kurang beruntung. Saya berharap dia bisa menang. Tetapi ya memang belum rezeki,” kata Jojo.
Selain Jonatan, Indonesia mengirimkan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada partai final. Di semifinal, Fajar/Rian menyingkirkan unggulan kedua asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam tiga game 22-20, 13-21, dan 21-8.
Advertisement