Kalah Terus, Ruben Amorim Sebut Manchester United Tak Kebal Terhadap Degradasi
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyatakan bahwa timnya tidak kebal terhadap degradasi dari Premier League. Pernyataan itu ia lontarkan menyusul kekalahan kandang 0-2 dari Newcastle United pada hari Senin, 30 Desember 2024.
Setan Merah menderita tiga kekalahan kandang berturut-turut untuk pertama kalinya dalam 45 tahun terakhir melawan The Magpies, yang mencetak gol melalui Alexander Isak dan Joelinton pada babak pertama di Old Trafford.
Pasukan Eddie Howe mendominasi permainan sejak awal. Man United baru menunjukkan peningkatan setelah Kobbie Mainoo menggantikan Joshua Zirkzee saat pertandingan baru berjalan 32 menit, tapi kekacauan sudah terjadi sejak awal.
Kekalahan keempat Setan Merah secara beruntun di semua kompetisi membuat mereka terpuruk di posisi ke-14 dalam klasemen Premier League, hanya unggul tujuh poin dari zona degradasi dan sembilan poin di bawah penakluk terkini, Newcastle, yang berada zona Liga Europa.
Berbicara kepada pers saat pertandingan berakhir, Amorim menegaskan bahwa Man United harus mempertimbangkan kemungkinan degradasi dari kasta teratas.
"Klub kami butuh kejutan dan kami harus memahaminya. Itulah sebabnya saya berbicara tentang degradasi,” ujar Amorim saat konferensi pers usai pertandingan.
"Itu [kemungkinan] sangat jelas dan kami harus berjuang. Ini adalah momen yang sangat sulit, salah satu momen tersulit dalam sejarah Manchester United. Dan kami harus menghadapinya dengan jujur untuk memperjelasnya. Kami harus berjuang di pertandingan berikutnya."
Di pertengahan musim ini, mudah untuk menghitung jumlah total poin yang akan diraih Man United, dengan 22 poin setelah 19 pertandingan, bila dirata-rata, mereka kemungkinan berakhir mengakhiri kompetisi ini dengan 44 poin.
Total poin yang diraih Setan Merah saat ini merupajan yang terburuk setelah 19 pertandingan Premier League, enam pertandingan lebih sedikit dari 28 pertandingan yang mereka jalani di musim 2019-2020 di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer.
Di bawah komando Solksjaer, mereka mampu bangkit di paruh kedua musim, sehingga mereka finis dengan 66 poin dan berada di posisi ketiga.
Perolehan 58 poin di musim 2021-2022 saat ini merupakan total poin terburuk Man United di era Premier League. Tetapi Setan Merah seharusnya aman dari degradasi jika mereka terus berada di jalur yang sama.
Sejak musim 38 pertandingan mulai berlaku, total poin tertinggi untuk tim yang terdegradasi adalah West Ham United dengan 42 poin pada musim 2002-2003. Pada tahun itu, Bolton Wanderers secara kebetulan finis di posisi ke-17 dengan 44 poin, poin minimal yang sedang diperjuangkan Man United musim ini.
Secara umum, 40 poin sudah cukup bagi suatu tim untuk mempertahankan statusnya di divisi teratas Liga Inggris, meskipun data terkini dari Premier League menunjukkan bahwa 36 poin mungkin sudah cukup. Setidaknya, Nottingham Forest bertahan dengan hanya 32 poin pada musim lalu.
Brentford dan Everton juga bertahan tanpa mencapai angka 44 poin musim lalu, jadi Man United seharusnya tidak mengalami degradasi ke divisi Championship yang tidak mereka harapkan.
Advertisement