Kalah di 9 Kecamatan, DPC PDIP Surabaya Evaluasi Jaringan Kader
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap beberapa wilayah di Kota Pahlawan. Menyusul tidak mencapai target partai besutan Megawati Soekarnoputri ini dalam perolehan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Awi, sapaan akrabnya, tidak menampik bahwa terdapat gelombang politik yang menggerus suara partai banteng tersebut. Walaupun menurun di beberapa wilayah, PDIP tetap berhasil menjadi jawara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 Surabaya dan berhasil meraih 11 kursi di DPRD Kota Surabaya.
“Kami banyak melakukan evaluasi kemarin dan satu yang membanggakan, seluruh jaringan mulai level DPC sampai level anak ranting seluruh Kota Surabaya all out, bekerja memenangkan Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” ujarnya, Rabu 20 Maret 2024.
Terdapat fenomena saling jegal yang dialami oleh sesama kader PDIP, menurut Awi, merupakan hal biasa dalam perpolitikan. Menurut dia, dalam dunia politik, kompetisi merupakan hal yang lumrah dalam meraih kemenangan.
“Jadi dalam kompetisi pemilu pasti terjadi dinamika seperti itu. Karena itu, yang terjun di kompetisi ini harus siap mental. Artinya, siap kalah dan siap menang,” tegas Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
Perlu diketahui dalam Pemilu 2024 di Kota Surabaya, PDIP meraih 336.698 suara dam meraih meraih 11 kursi di DPRD Kota Surabaya. Hasil rekapitulasi suara ini sesuai dengan yang ditetapkan melalui SK KPU Kota Surabaya Nomor 66 Tahun 2024.
Partai besutan Megawati Sukarnoputri ini berhasil menjadi jawara perolehan suara di 22 dari 31 kecamatan. Yakni, Kecamatan Tambaksari, Semampir, Pabean Cantikan, Kenjeran, Rungkut, Wonokromo, Tegalsari, Sawahan, Genteng, Gubeng, Sukolilo, Simokerto, Bubutan, Krembangan, Benowo, Pakal, Jambangan, Gununganyar, Mulyorejo, Bulak, Sambikerep, dan Kecamatan Sukomanunggal.
Sedangkan PDIP mengalami kekalahan di sembilan kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Karangpilang, Tandes, Lakarsantri, Wonocolo, Wiyung, Dukuh Pakis, Gayungan, Tenggilis Mejoyo, dan Asemrowo.
Advertisement