Kalah Cepat, Ini Strategi Cerdas ala Marquez di MotoGP Assen 2019
Marc Marquez menyadari betapa sulitnya memenangkan MotoGP Belanda setelah melihat para pesaingnya sangat kuat. Maka itu, ia memilih tak mengejar juara di MotoGP Belanda yang berlangsung Minggu 30 Juni 2019 di Sirkuit Assen.
Rider Repsol Honda itu pun mengubah strategi agar tetap bisa bersaing, setidaknya di belakang pemimpin balapan. Marquez sengaja memilih ban lunak agar tetap bertahan selama mungkin di barisan terdepan.
Ternyata strategi itu ampuh untuk tetap menjaga jarak di klasemen pembalap. Pasalnya dengan finis di tempat kedua dan berhak 20 poin tambahan, sudah cukup bagi Marquez untuk menjauh dari kejaran peringkat kedua di klasemen pembalap, Andrea Dovizioso, yang di balapan kali ini hanya finis di urutan keempat.
Saat ini Marquez berada di puncak klasemen pembalap dengan slisih 44 poin dari pembalap Ducati yang mengemas 116 poin itu.
"Saya memilih yang lunak (ban) karena strategi saya adalah untuk lolos dengan kedua Yamaha, tetapi saya tidak pernah berpikir untuk memimpin balapan," katanya. “Target saya adalah bersama pembalap Yamaha sampai putaran 15 dan saya tahu saya bisa bertahan (di lintasan) bersama mereka (Vinales dan Quartararo),” ujar Marquez.
Marquez menyadari, setelah bisa menjaga 15 lap dengan kecepatan tinggi, dia harus berjuang keras untuk tetap mempertahankan posisinya dalam 10 putaran terakhir, dimana kondisi bannya yang sudah kekurangan grip. Dia pun bertahan skuat mungkin untuk menjaga jarak dengan pembalap Petronas Yamaha SRT di Fabio Quartararo yang bisa sewaktu-waktu menyalipnya.
Beruntung, karena dua pembalap di belakang Quartararo, laju Andrea Dovizioso dan Franco Morbidelli juga lebih lambat. Sehingga dia tidak harus bertarung dengan kedua pembalap berpengalaman itu.
Marquez mempertahankan rekornya yang menakjubkan pada tahun 2019 untuk menyelesaikan setiap balapan di posisi dua teratas, kecuali di MotoGP Amerika ketika ia jatuh saat memimpin karena masalah teknis dengan terjadi pada motornya.