Kaki Mengarah ke Ka'bah! Ini Jawaban Sufi Agung yang Mengejutkan
Suatu ketika Mullah Nasruddin melakukan perjalanan ke Ka'bah yang suci di Makkah. Setelah sekian jam berdoa dan meditasi, dia tertidur di masjid agung itu.
Kakinya kebetulan mengarah ke Ka'bah suci dan hal ini membuat beberapa warga Makkah tersinggung, yang membangunkannya dan memberitahunya bahwa mengarahkan kakinya ke arah Rumah Allah adalah tindakan yang tidak menghormati.
“Mohon maaf untuk ketidaktahuan saya,” kata Mullah. “Tolong angkat kaki saya dan tempatkan ke arah Allah tidak ada.”
Mendengar tanggapan itu, orang-orang Makkah yang menegurnya itu tidak mengganggu Mullah lagi.
Renungan Kisah
Kisah Mullah Nasruddin lucu dan terkesan menyangkal. Tapi pada dasarnya Mullah bermaksud membuat orang-orang Makkah itu—dan juga kita—sadar bahwa keberadaan Allah tidak tergantung pada ruang dan waktu. Ayat tersebut di atas beserta kisah Mullah harus dihayati, bahwa Allah selalu bersama dan dekat dengan kita di mana pun dan kapan pun sebagaimana firman-Nya, “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS. Qaaf: 16).
Sebuah kisah Humor Sufi memberikan wawasan pada aspek wahyu yang menyatakan, “Maka ke mana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah.” Humor sufi tidak hanya sebatas bahan lelucon untuk ditertawakan.
Tapi, kedalaman makna humor sufi perlu dipahami lebih jauh; bahwa seyogianya humor sufi mengandung hikmah untuk mengembangkan kualitas spiritual pemeluk agama Islam untuk menjadi Muslim sejati; menambah keimanan dengan maksud untuk lebih mendekatkan diri pada Allah Rabbul Izzati.