Kakek Terbakar di Medokan Semampir Surabaya, Riwayat Linglung
Khusnun tewas terbakar di aliran sungai Jagir, Jalan Medokan Semampir AWS, Surabaya, Minggu, 25 September 2022. Pria 72 tahun ini rupanya memiliki riwayat linglung. Diduga, sakit korban kambuh saat membakar ilalang hingga ia tewas terbakar sendiri.
Kabid Operasional PMK Surabaya, Wasis Sutikno mengungkap, berdasarkan penuturan warga sekitar, korban selain linglung juga memiliki riwayat penyakit stroke.
“Kalau informasi yang kami dapat beliau 72 tahun, punya riwayat linglung juga stroke,” kata Wasis ketika dikonfirmasi, Senin, 26 September 2022.
Meski demikian, kata Wasis, pihaknya masih perlu pendalaman lebih lanjut mengenai duga tewasnya korban karena linglung. Sebab, korban sudah dalam kondisi meninggal ketika petugas sampai di lokasi kejadian.
“Info kita dapat 18.30 WIB, padahal ditemukan warga 17.30, maghrib. Jadi kondisinya kita datang sudah meninggal,” jelasnya.
Di sisi lain, Wasis hanya mendapatkan keterangan dari warga bahwa korban sempat membawa kresek (kantong plastik) dan korek. Biasanya ia hanya membuang sampah di sekitar sungai.
“Kita tak bisa menganalisa kebakarannya gimana. Kemungkinan pas bakar-bakar beliau sakitnya kambuh, stroke atau linglungnya bisa juga karena bunuh diri,” ujar dia.
Wasis pun mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan membakar sampah. Jika tetap dipaksakan banyak hal yang dikorbankan, bisa bangunan sampai diri sendiri.
“Misalkan apinya bisa merembet bukan hanya barang, tapi juga apa yang kita bisa lihat sekarang, membakar diri sendiri,” ucapnya.
Wasis lebih menyarankan agar limbah rumah tangga dibuang dan diserahkan ke pengangkut sampah. Dengan demikian dapat diolah dengan baik dan keamanan tetap terjaga.
“Berikan dan serahkan kepada ahlinya, yaitu dinas terkait yang mengelola sampah. Sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apalagi risiko hilang nyawa,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan Ngopibareng.id, jasad seorang kakek hangus diduga hendak membakar ilalang. Anak korban bernama Noel membenarkan korban adalah ayahnya.
“Saya kurang tahu kronologinya, saya tahunya dapat info dari keluarga saya terus langsung ke sini (lokasi ditemukannya korban), saya anaknya,” kata Noel.
Noel sendiri mendapatkan kabar dari keluarganya jika ayahnya jatuh terpeleset, menjelang magrib. Ia awalnya mengira korban terjatuh di rumah, namun ternyata ia masuk dalam kobaran api yang membakar ilalang.
“Diduga terpeleset, banyak api tadi terus jatuh terpeleset enggak bisa bangun terkepung api. Biasanya bapak buang sampah enggak setiap hari,” jelasnya.
Advertisement