Kesal Sering Kisruh dan Mabuk, Kakak di Kediri Tega Aniaya Adik Hingga Tewas
Seorang kakak tega menganiaya adik kandungnya sendiri hingga tewas. Perbuatan EP, 40 tahun, warga Kelurahan Balowerti Kecamatan Kota Kediri diduga karena kesal sang adik sering bikin ribut dan dalam kondisi mabuk.
Korban DS, 34 tahun dipukul dan diinjak kepalanya menggunakan keramik berulang-ulang hingga tak sadarkan diri. Melihat adiknya tak berdaya pelaku langsung cabut kabur.
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji dalam keterangannya menjelaskan, pelaku berhasil diamankan saat bersembunyi di rumah temannya selama 3 hari di Desa Batu Aji Kecamatan Ringinrejo, Kediri, Selasa, 1 Oktober 2024 malam.
“Barang bukti yang kita amankan berupa serpihan keramik. Pelaku menganiaya korban lebih dari 10 kali secara tidak beraturan mengenai perut, kepala dan kaki. Juga menggunakan keramik sehingga akhirnya korban meninggal dunia," terangnya, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fathur Rozikin ikut menambahkan, motif pelaku menganiaya adiknya hingga tewas karena merasa kesal adiknya sering membuat keributan setelah pesta miras.
"Pelaku langsung kabur setelah menganiaya adiknya. Informasi yang kita peroleh korban dan pelaku sering kali pesta miras lalu terjadi keributan hingga berakibat fatal," paparnya.
“Dari hasil otopsi yang sudah dilakukan RS Bhayangkara, korban alami luka bagian kepala karena benda," katanya.
Diinformasikan, jenazah DS ditemukan terkapar tak bernyawa di pemukiman rumah warga di lingkungan Kelurahan Balowerti RT O9 RW 03 Kecamatan Kota Kediri pada 28 September 2024 malam.