Kagum Muslimah Indonesia Bebas Naik Motor di Jalan Umum, Ini Kesan Moazzam Malik
“Mungkin bagi kalian ini hal yang biasa. Tapi bagi saya sebagai orang luar, itu jadi luar biasa," kata Moazzam Malik.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik, membagikan cerita dan pengalaman uniknya saat pertama kali datang ke Indonesia. Dia mengaku kagum dengan budaya toleransi Muslim di negeri ini.
Saat awal-awal kunjungannya ke Indonesia, pengalaman spesial yang dilihatnya adalah ketika menyaksikan seorang Muslim berhijab bisa dengan santai mengendarai sepeda motor di jalanan umum. Menurutnya, ini hal yang luar biasa dan sangat jarang ditemukan di negara lain.
Sebagai seorang Muslim yang dibesarkan di Inggris, Malik mengaku heran dengan apa yang disaksikannya. Termasuk juga ketika ia mengikuti pertemuan di Istana Negara yang dipimpin seorang ulama wanita. Hal ini, menurutnya, menjadi sesuatu yang tidak bisa ditemukan di negara lain.
“Mungkin bagi kalian ini hal yang biasa. Tapi bagi saya sebagai orang luar, itu jadi luar biasa," katanya.
Dia pun mengabadikan apa yang disaksikannya langsung dengan memotret lalu mengirimkannya kepada anak perempuannya di Inggris. "Karena di beberapa negara Muslim hal tersebut bisa menimbulkan kontroversi,” tutur Malik.
Malik melihat hal ini sebagai keunikan tersendiri di dalam kehidupan beragama Indonesia. Karena itu, dia berharap agar Indonesia dapat membagikan pengalaman penerapan nilai-nilai ini ke negara-negara lain di dunia.
“Dari semua negara di mana saya pernah bekerja, Indonesia bisa dibilang yang paling sukses dalam melindungi toleransi dan mempromosikan moderasi,” ujarnya.
Demikian kisah disampaikan Moazzam Malik. Muslim yang mewakili pemerintahan Inggris ini, bersilaturahim ke kantor PBNU, Jakarta, Kamis (28/6). Ia diterima Ketua dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud dan Imam Pituduh.
Duta besar pertama dari kalangan Muslim Inggris ini dihadiahi serban hijau NU oleh Marsudi Syuhud. Menurut Moazzam Malik, kunjungannya ke PBNU dalam rangka menjajaki beragam kerja sama, terutama dalam bidang pendidikan.
“Dua tahun lalu memang sudah ada kerja sama antara Kedutaan Besar Inggris dan PBNU. Kali ini akan diperkuat lagi,” kata Dubes yang terampil berbahasa Indonesia ini.
Pada kesempatan itu, Marsudi Syuhud menjelaskan, NU memiliki kantor pemberitaan yang memiliki kontributor di seluruh Indonesia. Sehingga, setiap hari selalu ada kegiatan NU yang dipublikasikan.
Tidak hanya itu, lanjutnya, NU juga melaporkan kegiatan-kegiatan dari pengurus NU yang berada di luar negeri, yaitu kegiatan PCINU. Selain kegiatan, NU Online juga memuat pemikiran dan pandangan NU terkait situasi dunia baik nasional dan internasional terkini. (adi)
Advertisement