Kafe di Jombang Kibarkan Bendera Putih di Menara "Eiffel"
Pandemi Covid-19 yang tak kunjung hilang membuat sektor bisnis restoran di Kabupaten Jombang lumpuh. Sebagian pengusaha mengaku sudah menyerah, tak mampu lagi meneruskan bisnis jika pandemi masih terus ada. Apalagi jika ditambah dengan kebijakan PPKM yang terus diperpanjang.
D’Jombang Cafe, adalah contoh salah satu destinasi wisata kuliner di Kota Santri yang saat ini sedang megap-megap. Sebagai ungkapan frustasi, sang manajer menaikkan bendera putih ke puncak miniatur menara Eiffel di halaman kafe. Miniatur Eiffel memang menjadi ikon kafe yang berada di Jalan Raya Ngrandu Lor, Perak, Jombang ini.
Selain sebagai simbol menyerah, terselip harapan dan doa melalui bendera putih itu agar pandemi segera hilang. “Pandemi sangat berdampak terhadap keberlangsungan usaha. Biasanya lancar, sekarang ini pemasukan turun. Dampaknya susah menggaji karyawan,” ujar Muhammad Ilham, manager D'Jombang Kafe, Rabu 28 Juli 2021.
Aksi ini dilakukan pihaknya karena sudah tak mampu mengahadapi situasi sekarang. "Dulu, per hari omzet penjualan kami 9-13 juta. Sejak pandemi, apalagi masa PSBB dan PPKM, per hari hanya maksimal 500 ribu. Itu pun jarang, rata-rata hanya 150 ribu," tambahnya.
Salah satu dampak yang sudah terjadi, lanjut Ilham, adalah pengurangan jumlah tenaga kerja kafe. "Dengan terpaksa beberapa karyawan ada yang dirumahkan. Sebanyak 16 orang dirumahkan dan hanya 4 orang yang masih aktif bekerja sampai saat ini," ujarnya.
Hal itu dilakukan pihaknya karena tidak sanggup bayar gaji. "Sebetulnya kami sangat berharap ada insentif pengganti gaji dari pemerintah daerah untuk karyawan kami selama PPKM berlaku,” katanya. Sebab selama aturan PPKM diberlakukan, jadwal operasi kafe dibatasi. Hal itu membuat pendapatan dari kegiatan bisnis menurun tajam.
“Jangan biarkan pelaku usaha mati. Bagaimana roda ekonomi bisa berputar jika waktu buka dibatasi. Sementara kompensasi pengganti insentif gaji karyawan tidak ada. Mau ditanggung pengusaha? Kalau begini, artinya kami jatuh lalu tertimpa tangga,” pungkasnya.
Advertisement