Cafe Bandar Latte Tawarkan Konsep Ngopi di Kapal Bajak Laut
Peluang bisnis cafe di Kota Kediri semakin kompetitif. Para pelaku usaha café beradu konsep kreatif agar diminati pembeli. Salah satunya Cafe Bandar Latte.
Cafe Bandar Latte sempat menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu. Menjadi viral karena cafe ini bangunannya dimodel kapal bajak laut. Cafe ini baru soft opening tanggal 24 Oktober 2020 lalu dan berada Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
"Kita soft opening tanggal 24 Oktober 2020 kemarin. Manajemen mengonsep bangun ini supaya ada tempat representatif untuk tempat wisata sekaligus tempat nongkrong bagi anak muda maupun keluarga, " terang Setiyawan selaku penanggung jawab IT dan Medsos Cafe Bandar Latte.
Setiawan menilai, di Kediri sangat minim tempat wisata atau tempat nongkrong yang tematik dan unik. Kebanyakan konsep cafe yang ditawarkan hanya menggunakan ruko yang dimodel minimalis. Konsep ini dianggap monoton. Sedangkan untuk cafe konsep out dor belum begitu banyak.
"Kalau pun ada itu di Mojoroto sempat booming juga, cafe di pinggir sawah. Di sini manajemen membangun seperti ini supaya unik dan dikenal," katanya.
Kata dia, manajemen membangun dengan konsep kapal bajak laut sebenarnya juga tanpa alasan. Kata dia lokasi cafe sangat dekat dengan Sungai Brantas dan tidak jauh dari cafe juga ada Jembatan Brawijaya. Maka, konsep cafe bajak laut dianggap masih nyambung dengan lokasinya. Asal tahu saja Jembatan Brawijaya ini menjadi penghubung dua wilayah kecamatan di Kota Kediri.
Dalam membangun, manajemen membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Manajemen melibatkan pekerja seni untuk menghasilkan sebuah karya yang mirip dengan sebuah kapal bajak laut betulan.
"Sebenarnya target selesainya empat bulan. Ternyata molor selesai enam bulan. Karena juga melibatkan orang seni, jadi bukan tukang batu biasa. Kalau pekerja biasa nggak proposional. Maksudnya gambar dan warnanya tidak bisa menyerupai. Orang seni yang dilibatkan berjumlah empat orang, mereka bagian finisihing. Sementara jumlah pekerja tiga sampai empat orang, " katanya.
Sejak dibuka tanggal 24 Oktober 2020 hingga sampai sekarang, Cafe Bandar Latte tidak pernah sepi oleh pengunjung. Namun, karena masih dalam masa pandemi pihak pengelola harus membatasi jumlah pengunjung yang datang.
"Jadi di kita ada pembatasan jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung kita rem melalui sistem voucher. Mungkin di cafe lain tidak ada, sistem pakai voucher. Manajemen pakai voucher supaya protokol kesehatan bisa dijalankan. Artinya begitu, kuota protokol kesehatan sudah mencukupi kita stop di bawah, " tandasnya.
Kapasitas jumlah pengunjung bangunan kapal bisa menampung 100 orang. Namun karena adanya ketentuan protokol kesehatan pengunjung yang diizinkan naik hanya separuhnya dari kapasitas tersebut.
Voucher yang harus dibeli seharga Rp 15 ribu tersebut bukan sebagai tiket masuk, melainkan dipergunakan untuk membeli makanan mau pun minuman yang ada di lantai satu.
"Mungkin beberapa melihatnya sebagai tiket masuk, padahal bukan. Voucher nanti beli Rp 15 ribu, ditukarkan makanan atau minuman senilai Rp 15 ribu, "
Selain digunakan sebagai ajang hang out sekaligus selfie untuk anak muda atau keluarga. Cafe Bandar Latte juga menyediakan ruangan tempat VIP yang khusus dipergunakan untuk rapat, akad nikah, prewedding dan kegiatan lainya.
"Kita melayani sesuai kebutuhan," ujarnya.
Mengambil konsep tentang kapal bajak laut, para pengunjung bisa mengeksplorasi segala aksesoris, ornamen atau pun properti yang telah disediakan oleh pengelola di lantai satu untuk keperluan selfie.
Sebenarnya pihak pengelola berencana untuk menyewakan baju dengan desain bajak laut. Namun karena pertimbangan Covid-19 untuk sementara ditunda lebih dulu.
"Sebenarnya ada wacana ke situ, pakai topi bajak laut, pakai pedang bajak laut. Tetapi properti semua. Karena pandemi, pertimbangan manajemen kalau baju ganti ganti orang ini bahaya. Makanya lebih baik itu tidak dikeluarkan dulu. Sudah dirancang dari Surabaya. Pesan nggak banyak sekitar empat sampai lima pasang," katanya.
Jika sudah berada di dalam, para pengunjung tidak perlu risau atau khawatir untuk memilih menu makanan dan minuman. Untuk minuman yang dijual disana standar paling murah dibandrol Rp8 ribu paling mahal Rp20 ribu. Sedangkan untuk menu makanan sejenis kentang goreng dijual Rp 12 ribu. Sementara menu paling mahal steak daging Rp 32 ribu.
"Kalau minuman beda hari beda yang laku yang mana. Misal sabtu segmen anak muda, minuman yang laku ke kopi. Sementara hari Minggu cenderung ke acara keluarga bawah anak, lebih laku ke teh atau minuman ringan gitu, " paparnya.
Pencantuman nama menu makanan dan minuman juga sengaja dibikin bahasa gaul ala K-Pop yang saat ini lagi booming dikalangan anak muda.
"Termasuk di menu penamaan kita sebenarnya mengadopsi anak muda, lebih sekarang ini mengarah ke K-pop, ala Korea, " ujarnya.
Advertisement