Kadispora Jatim Bantah Kunjungan Menpora Tanpa Koordinasi
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Supratomo memastikan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemkot Surabaya terkait kedatangan Menpora Zainuddin Amali ke Stadion Gelora Bung Tomo.
Bahkan dengan tegas Supratomo membantah pernyataan dua pejabat Pemkot Surabaya yang menyebut kedatangan Menpora tanpa koordinasi.
Menurut Supratomo, komunikasi bahkan sudah dijalin satu hari sebelum kedatangan Menpora Zainuddin Amali.
"Sudah saya telepon dan kirim pesan lewat Kadispora Surabaya (Afghani Wardhana) tapi tidak diangkat dan dibalas," kata Supratomo saat dikonfirmasi Ngopibareng.id, Senin 4 November 2019.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan klarifikasi soal gagalnya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) secara langsung. Pemkot menilai ada miskomunikasi saat agenda kunjungan. Hal tersebut disampaikan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.
Menurut Febri, tidak ada informasi yang diterima Pemkot Surabaya jika Menpora akan berkunjung ke GBT. Justru, dia baru tahu Menpora sudah berada di GBT dari awak media. “Saya mendampingi Ibu Wali Kota sepanjang siang hari. Sama sekali tidak ada informasi mengenai kunjungan Menpora. Tiba-tiba ada wartawan yang telepon saya menginformasikan bahwa Menpora sudah di GBT,” ujarnya.
Febri menegaskan, dari segi keprotokolan, tentu Pemkot Surabaya akan menyambut dan mendampingi kalau ada pejabat negara yang berkunjung, apalagi ini selevel menteri. “SOP di kami pasti didampingi, hanya saja sama sekali tidak ada informasi mengenai hal itu,” imbuhnya.
Febri berharap, ke depan komunikasi bisa lebih baik dan hal serupa tidak terulang lagi. “Kami selalu terbuka dan siap berkoordinasi dengan semua pihak,” kata mantan Kabid Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya ini.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso mengungkapkan hal serupa. Pihaknya tidak menerima informasi perihal kunjungan Menpora ke GBT. “Saya siang itu posisi baru pulang dari Nganjuk. Setelah sampai di Surabaya, saya cek HP, baru tahu banyak sekali panggilan tak terjawab. Ternyata itu terkait kunjungan menteri,” katanya.
Edi menjelaskan, kondisi GBT jika tidak sedang digunakan memang dikunci. Hal itu sudah menjadi standar pengamanan di GBT. Apalagi, GBT akan digunakan sebagai salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia U-20. Sehingga pengamanan harus ditingkatkan.
Setelah itu, Edi juga melakukan pengecekan, ternyata juga tidak ada surat pemberitahuan yang masuk ke Dispora Surabaya perihal rencana kunjungan Menpora. Senada dengan Febri, Edi memastikan bahwa kedatangan pejabat negara pasti akan didampingi. Menurutnya, ini hanyalah miskomunikasi. Dia menyatakan Pemkot sangat terbuka. Intinya, tentu harus ada koordinasi yang jelas.
“PSSI saja buktinya selalu kami dampingi selama proses peninjauan lapangan, karena sudah ada koordinasi yang jelas,” pungkasnya.