Kadispen TNI AL Siap Bertarung di Pilwali Surabaya 2020
Kepala Dinas Penerangan TNI AL masa jabatan 2011-2014, Laksamana Muda TNI (Purn) Untung Suropati, menyatakan dirinya siap bertarung dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Surabaya tahun 2020. Hal itu diungkapkan secara eksklusif kepada Ngopibareng.id.
Ia mengatakan bahwa selepas masa jabatan di TNI AL, ia ingin mengabdikan diri untuk Surabaya, kota dimana ia menghabiskan masa mudanya. Meski tak lahir di Surabaya, dirinya membayangkan Surabaya bisa menjadi kota maju yang berbasis maritim.
"Surabaya pernah berjaya dari zaman Singosari hingga Hindia Belanda sebelum Jakarta menjadi pusat pelabuhan. Saya ingin mengembalikan kejayaan Surabaya yang kini sudah mulai ditinggalkan," ujarnya.
Baginya, kini pembangunan Surabaya sudah mulai jauh dari istilah kota Maritim. Padahal, Surabaya memiliki background sejarah maritim yang kuat. Terlebih, di Surabaya juga ada pangkalan terbesar AL di Indonesia Timur.
"Pembangunan Surabaya harus berkiblat pada poros maritim. Kita harus ikut serta dalam visi besar Presiden untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia," lanjutnya.
Pria yang sempat menjabat sebagai Komandan Lanudal Juanda Surabaya itu berharap, episentrum kebangkitan maritim Indonesia berasal dari Surabaya. Maka dari itu, ia ingin memberikan pengalamannya di AL untuk bisa turut andil dalam kebangkitan tersebut.
“Jika simbol kota Pahlawan dan kota Maritim dikombinasikan, ini akan menjadi suatu yang luar biasa bagi bangsa Indonesia, khususnya juga untuk Surabaya dan masyarakatnya,”ujarnya.
Pria lulusan Akademi AL angkatan 1984 tersebut berharap bisa memberikan angin segar dan pilihan alternatif bagi masyarakat Kota Pahlawan. Terlebih ia telah mendapat dukungan yang masif dari kawan-kawannya di AL maupun non-militer.
“Sebagai prajurit, kalau komandan suruh berangkat, ya kita siap saja. Jadi kalau misal ada amanah seperti ini, saya harus siap. Ini adalah momen dan peluang untuk bisa ikut dan meramaikan Pilwali kali ini,” ungkapnya.
Meski demikian, ia paham dengan kondisinya kini yang belum dikenal luas oleh masyarakat Surabaya. Sehingga ia tak mau gegabah dalam mengambil keputusan politik. Terlebih jalur maju dalam Pilwali bisa lewat jalur partai maupun independen.
“Ya komunikasi politik tetap jalan. Namun sejauh ini kita masih menimbang semua kemungkinan, lewat jalur Parpol atau independen, jadi Wali Kota ataupun Wakil. Semua harus dihitung dan ditimbang secara matang,” ungkap mantan Kepala Operasi Pengajaran AAL itu.
Kini, dirinya sedang fokus untuk meramu strategi dan visi-misi yang bisa ia berikan kepada masyarakat nantinya. Selain itu, ia sedang berhitung dan menjajaki kemungkinan-kemungkinan dalam perhelatan Pilwali 2020 mendatang.
“(Saya saat ini) meramu visi-misi. Tak lupa menyusun cara untuk menggaet kawan-kawan milenial yang sekarang menjadi poros utama pembangunan bangsa. Jadi saya harap bisa memberikan yang terbaik bagi Surabaya, bukan hanya ikut andil tanpa ada visi-misi yang matang,” pungkasnya.