Kadin Beri Pelatihan Pelaku UMKM Perintis di Masa Pandemi
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Bank Indonesia kantor cabang Kediri, memberikan edukasi sekaligus pendampingan kepada 50 orang pelaku UMKM perintis. Bentuk pendampingan ini diberikan khusus bagi para pelaku UMKM yang sudah memiliki produk.
Sebagai langkah awal bentuk pelatihan dan pendampingan ini diimplementasikan dalam kegiatan workshop. Pelaksanannya di Gedung Pasca Sarjana STAIN Kediri, Sabtu 3 Oktober 2020.
Menurut keterangan Ketua Kadin Kota Kediri M Solikhin, setelah kegiatan pelatihan ini selesai nantinya akan dipilih 5 orang pelaku UMKM perintis, untuk dilakukan pendampingan selama 2 bukan.
Mereka yang terpilih ini akan diarahkan dibina untuk bisa menjadi pengusaha yang bisa bermain market place dan lainya. Di sini Kadin dan BI kantor perwakilan Kediri memiliki peran melatih mereka hingga berhasil meraih pasar.
"Contoh dulunya, dia nggak bisa bermain market place, sekarang sudah bisa bermain market place, bagaimana cara nge-share nanti kita ajari," terang M Sholihkin.
Jika sudah dianggap bisa meraih pasar serta omzetnya mulai meningkat, pihak Kadin dan BI Kediri akan melepasnya.
"Setelah sudah berhasil monggo (silahkan) berjalan sendiri, dalam arti mereka sudah memiliki ilmu yang telah diajarkan," tambahnya.
Selain memberikan pelatihan, pendampingan, dan pendanaan, Kadin dan BI perwakilan kantor cabang Kediri juga ikut membantu para pelaku usaha untuk tersebut mendapatkan sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) terhadap produk yang dipasarkan.
"Nanti akan difasilitasi oleh Kadin, BI dan bekerjasama dengan MUI," singkatnya.
Peserta workshop bertema pelatihan dan pendampingan UMKM perintis, era digital 40 berbasis syariah dalam masa pandemi Covid-19 ini terdiri dari 2 kategori.
Di antaranya pengusaha yang sudah memiliki produk namun sistem pemasaranya dilakukan secara offline. Sementara pelaku usaha yang menggantungkan penjualanya melalui sistem online kebanyakan berstatus mahasiswa.
Lima orang pelaku usaha yang terpilih nantinya, dinilai dari kualitas produk yang mereka miliki. "Nanti ada penilaian dari tim, semisal produk makanan dilihat dari higienis nya. kira kira memenuhi syarat nggak. Kita pilih yang terbaik dan layak bisa berkembang," urainya.
Sementara seperti diketahui BI Kediri bersama dengan Pemerintah Kota Kediri dan Kadin Kota Kediri, telah berhasil mengirimkan 170 sampel produk UMKM wilayah Kediri ke Diaspora Belanda dan Diaspora Australia, pada 25 Agustus lalu.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan Virtual Expo UMKM Kediri 2020, yang diresmikan oleh Sekda Provinsi Jatim pada 30 Juli 2020.