Kades di Nganjuk Peras Tukang Becak untuk Foya-foya, Ini Modusnya
Tindakan yang dilakukan Khoirul Anam, Kepala Desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, sungguh keterlaluan. Demi foya-foya, Khoirul menyamar jadi polisi dan memeras tukang becak untuk mendapat uang demi foya-foya.
7 Orang Melapor
Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson mengatakan sudah ada tujuh orang yang melaporkan perbuatan Kades di Nganjuk tersebut. Tak menutup kemungkinan jumlah pelapor akan bertambah.
"Dari pengakuannya hasil uang untuk bayar hutang dan foya-foya. Kita amankan barang bukti juga dari pelaku yang Rp 4,5 juta," kata Boy dikutip dari detik.com, Minggu 19 Desember 2021.
Satu di antara tujuh orang yang melapor menurutnya adalah tukang becak. Modus yang digunakan dengan menuduh tukang becak mencuri barang penumpang. Sehingga oknum kades di Nganjuk itu bisa memeras tukang becak jika ingin kasus tidak dipolisikan. "Untuk korban tukang becak ini kasihan dituduh mencuri barang penumpangnya. Hingga memeras minta uang ratusan ribu," katanya.
Pengusaha Tertipu
Selain tukang becak, korban juga berasal dari kalangan pengusaha. Oknum kades di Nganjuk itu kemudian berpura-pura menjadi polisi dan menghentikan warga dengan berbagai alasan. Misalnya saja menuduh warga mencuri ayam hingga membawa uang palsu.
"Ada pelaku yang dituduh memberi uang palsu saat jual-beli pasir, ada yang dituduh sebagai pelaku pencurian ayam, ada yang dihentikan di jalan untuk diperiksa KTP dan SIM," lanjutnya
Pelaku juga kerap meminta kartu identitas, uang, dan telepon seluler milik korban. "Para korban tersebut kemudian disuruh datang ke pos polisi terdekat, namun pelaku lantas kabur dengan membawa barang-barang korban," imbuhnya.
Ditangkap Polisi
Oknum kades di Nganjuk itu pun ditangkap polisi pada Rabu, 15 Desember 2021. Kapolres menyebut jika polisi menangkap oknum kades di Nganjuk dengan tuduhan pemerasan serta menyamar menjadi anggota kepolisian.
Bersama oknum kades itu, polisi berhasil menyita uang sebagai barang bukti sebesar Rp 4,5 juta.