Kadernya Jadi Korban Pembunuhan, IPNU Minta Polisi Usut Tuntas
Ahmad Hasan Muntolip, 26 tahun, korban pembunuhan yang jasadnya dibuang di jalur alternatif penghubung Sendi, Pacet, Mojokerto menuju Cangar, Kota Batu adalah salah seorang kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Mojokerto.
Hasan dikukuhkan sebagai anggota bidang kaderisasi IPNU Kecamatan Mojosari untuk masa khidmat 2019-2021. Ia tercatat telah lulus dalam jenjang pengkaderan Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta.
Terkait kejadian yang menimpa kader IPNU asal Dusun Jurangsari Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Mojokerto itu keluarga besar IPNU Jawa Timur dan PC IPNU Kabupaten Mojokerto berduka atas kejadian yang dialami oleh salah satu anggotanya.
"Kami mewakili keluarga besar IPNU di Mojokerto maupun di Jatim turut berduka dan meminta kepada para kader untuk memberikan do'a terbaik kepada Almarhum," kata Sekretariat PC IPNU Kabupaten Mojokerto M. Aqim Al Mizan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 November 2022.
Dirinya sangat berharap pihak kepolisian dapat secepatnya membeberkan motif dan menyeret semua pihak yang terlibat pada kejadian tersebut. Aqim menegaskan, saat ini PW IPNU Jawa Timur telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk pendampingan dan pengawalan ke depannya.
Salah satunya meminta semua kader mengumpulkan beberapa informasi tambahan dan didapati beberapa informasi baik yang turut diberitakan oleh rekan-rekan media maupun yang luput dari pemberitaan.
"Kami mendesak kepolisian di wilayah hukum Kabupaten Mojokerto untuk mengusut tuntas dan mengadili pelaku beserta pihak-pihak yang terlibat," ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab Organisasi dalam memberikan ruang aman dan perlindungan kepada anggota, lanjut Aqim, PW IPNU Jawa Timur akan mengawal dan melakukan pendampingan selama proses penyidikan.
Ditambah lagi, kata Aqim, Ketua PW IPNU Jawa Timur Fakhrul Irfansyah mendukung semua kader PC IPNU Mojokerto dan kerabat untuk menggerakkan beberapa pihak untuk turut serta dalam pengawalan kasus ini.
"Pimpinan tertinggi tingkat Provinsi juga menyertakan pandangan dan perhatian serius. Ini benar-benar keji dan melukai hati seluruh kader di Jawa Timur. Tidak ada satu pun tindakan yang mengayak kemanusiaan dapat kita biarkan, terlebih ini menyangkut kepada anggota yang selama ini melakukan kebaikan di lingkungan melalui organisasi," bebernya.
"Kami berharap pihak Polri dapat segera mengusut tuntas dan diproses dengan baik, kami percaya aparat penegak hukum bisa menyelesaikan dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap 3 orang terduga pelaku pembunuh Ahmad Hasan Muntolip, 26 tahun, warga Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari karyawan toko Gordyn di Mojokerto.
Dari tiga pelaku dua diantaranya adalah kakak beradik asal Dusun Tegalsari, Desa/Kecamatan Puri, Mojokerto dan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya. Mereka diringkus tim gabungan Satreskrim Polres Mojokerto di wilayah Jombang.
"Udin kakaknya, Dayat adiknya. Keduanya warga Puri," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani, Kamis 24 November 2022.
Kakak beradik itu diringkus di jalan raya Dusun Denayar, Kecamatan/Kabupaten Jombang saat akan kabur keluar kota pada Rabu 23 November 2022, sekitar pukul 21.30 WIB. Saat ini kakak beradik dan satu pelaku perempuan itu masih menjalani pemeriksaan di kantor Satreskrim Polres Mojokerto.
"Pelaku kami tangkap saat mau kabur ke luar kota," jelasnya.
Hasan diduga kuat dieksekusi di toko Bintang Jaya Gordin, Jalan Airlangga, Wonokusumo, Mojosari, tempat korban bekerja. Hal itu dibuktikan dengan ceceran darah di lantai saat petugas melangsungkan Olah Tempat Kejadian Perkara. Dikuatkan lagi pemasangan garis polisi di lokasi.
Usai dibunuh Hasan dibungkus tikar plastik dibalut dengan Gordyn lalu dibuang di semak-semak jalur Pacet Mojokerto menuju Kota Batu. Jenazah Hasan ditemukan pencari rumput warga Desa Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Sejumlah barang milik korban raib diduga dibawa kabur pelaku. Antara lain sepeda motor Honda BeAT tahun 2014 warna merah nopol S 2415 NAJ, sebuah ponsel pintar merek Oppo, serta tas slempang berisi dompet.