Kader Profesional Santri Galang Jejaring Media, Ini Faktanya
Media dan kader profesional di kalangan kaum santri, memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di Indonesia, yang selama ini diajarkan oleh Nahdlatul Ulama.
Menyikapi hal ini, Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja (PPM Aswaja) menyelenggarakan kegiatan rutin Silaturrahim Nasional (Silatnas) VIII pada Sabtu-Minggu 27-28 April 2019 di Pesantren Miftachus Sunnah, asuhan Rais 'Am PBNU KH Miftachul Akhyar.
PPM Aswaja merupakan komunitas yang beranggotakan kader profesional NU yang bergerak di bidang media. Kegiatan ini mengangkat tema besar Urgensi Sinergi Peran Media dan Profesional NU dalam Berkhidmat kepada Agama, Bangsa, dan Negara.
Di antara pembicara, Arif Afandi, CEO ngopibareng.id, menyampaikan tentang Urgensitas Sinergi Media di Lingkup Nahdlatul Ulama dan Eddie Kurniawan, OSM Sales Operation Direktorat Konsumer Telkom.
Sebelumnya, nara sumber lain pakar sufi KH Lukman Hakim, pakar teknologi Agus Zainal Arifin, Ustadz Muntaha, pelaku bisnis Fauzi Priambodo, Direktur TV9 Hakim Jayli, Ketua KPI Pusat Ubaidillah Sadewo.
“Kami selalu memilih tempat Silatnas di pesantren. Karena rata-rata kaum pekerja jarang ke pesantren, sehingga dengan mengadakan di pesantren bisa mendekatkan mereka serta mengambil berkah dari kiai-kiai pesantren. Selain itu untuk menjaga ghirah (semangat) terhadap pesantren,” kata Mukhlisin.
Menurut sekretaris PPM Aswaja, Mukhlisin, adalah untuk memperkuat sinergitas antara media aswaja dan para profesional NU.
“Kegiatan ini merupakan kesinambungan dari silatnas dari pertama hingga ketujuh, yakni penguatan jejaring media online Aswaja. Di Silatnas kedelapan ini, kami mecoba mengembangkan lebih luas lagi, yakni memperluas penguatan jejaring yang profesional dengan melakukan sinergi antara peran media dan profesional NU,” jelasnya, Minggu 28 April 2019.
Ia menambahkan, tema ini juga sebagai wujud khidmah dari PPM Aswaja kepada Agama, Bangsa, dan Negara.
Kegiatan dibuka KH Miftachul Akhyar ini diisi dengan beberapa tema diskusi dan pelatihan yang menghadirkan narasumber yang sesuai dengan bidang tema.
“Hampir pada setiap Silatnas selalu mengundang narasumber sesuai dengan bidang tema yang dibahas. Selain itu ada juga pelatihan yang diperuntukkan bagi santri yang ada di lokasi penyelenggaraan Silatnas,” tuturnya.
Pria asal Purwokerto ini juga menjelaskan alasan dari pemilihan pesantren untuk lokasi berlangsungnya setiap kegiatan silatnas PPM Aswaja. Menurutnya, ini adalah salah satu langkah dari PPM Aswaja untuk mengingatkan serta mendekatkan para profesional kepada para kiai yang ada di pesantren.
“Kami selalu memilih tempat Silatnas di pesantren. Karena rata-rata kaum pekerja jarang ke pesantren, sehingga dengan mengadakan di pesantren bisa mendekatkan mereka serta mengambil berkah dari kiai-kiai pesantren. Selain itu untuk menjaga ghirah (semangat) terhadap pesantren,” tukasnya.
Kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar seratus peserta yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Nusantara.
“Peserta memang mayoritas dari Jawa Timur, namun ada juga yang dari luar Jawa, seperti dari Aceh, Lombok Barat, dan Bali. Total sudah ada seratus peserta yang sudah melakukan konfirmasi kepada kami untuk mengikuti kegiatan ini,” katanya. (adi)