Kader Muhammadiyah Pimpin Tahlil di Pusara Kiai NU
Jakarta: Proses keberagamaan masyarakat Islam di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang menarik. Fenomena mencairnya ketegangan kultural antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam beberapa praktik ibadahnya, dalam konteks kemasyarakat, memberikan arah bagi negosiasi kebangsaan dan keberagamaan itu sedang berlangsung.
Muhadjir Effendy, Mendiknas, seorang santri yang kebetulan kader Muhammadiyah. Namun, sebagai santri, ia tetap menunjukkan rasa hormatnya pada para kiai dan guru-gurunya. Karena itu, ia pun tidak merasa melanggar bila berkesempatan melakukan ziarah ke pusara KH A Hasyim Muzadi (almaghfurlah) di kompleks Pesantren Al-Hikam, Depok, sekaligus memimpin Tahlilan.
"Saya temani beliau, dia yang memimpin tahlil. Ternyata bacaan beliau keras, dari Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, Annas, sampai akhir tahlil," kata KH. Cholil Nafis, Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, dikutip ngopibareng.id, Sabtu (28/10/2017).
Menurut Kiai Cholil Nafis, Mendikbud sebelumnya menghadiri acara Halaqoh Nasional Ulama, Pesantren dan Cendekiawan, beliau turun entah mau ke mana. Setelah itu, ‘”Ternyata beliau ke kuburan KH. Hasyim Muzadi”.
Setelah memimpin tahlil, Muhadjir mencolek KH. Cholil. Dia meminta KH. Cholil memimpin doa setelah tahlil. KH. Cholil merasa terkejut karena Mendikbud tahu betul bagaimana cara membangun persatuan.
KH. Cholil juga berpesan, yang sama jangan dibeda-bedakan, yang belum sama cari persamaannya untuk membangun persatuan. Seperti yang disampaikan Mendikbud, yang paling berat saat ini adalah membangun kerukunan internal umat beragama.
"Saya menemukan di sini, secara reflek bahasa tubuh, bahasa religius, bahasa keagamaan yang ingin menyatukan. Beliau (Muhadjir) sebenarnya adalah santri, beliau juga punya perhatian besar untuk membangun persatuan umat Islam," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Muhadjir adalah santri, bahkan dia menyampaikan masih ada hubungan keluarga secara silsilah dengan Gus Dur. "Putra beliau juga sekolah di Sabilillah Malang yang didirikan oleh tokoh NU, KH. M. Tholchah Hasan. Beliau menyampaikan meskipun Muhammadiyah, beliau ziarah kubur," ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menghadiri Halaqah Nasional Ulama, Pesantren dan Cendekiawan, Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pesantren al-Hikam, Depok, Jawa Barat pada Rabu (25/10/2017). Sebelum pulang, Muhadjir menyempatkan diri untuk berziarah ke makam KH. Hasyim Muzadi. (adi)
Advertisement