Promosikan Wisata Kawah Ijen, Harapan bagi Kader ISNU Bondowoso
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bondowoso melantik 99 kader untuk masa kepengurusan 2023-2024 di Pendopo Bupati Bondowoso, 3 Agustus 2019. Pelantikan bertemakan Eksistensi Peran ISNU Dalam Mewujudkan Kemandirian Ummat di Era Globalisasi.
Para kader tersebut dilantik secara langsung Ketua ISNU Bondowoso Muhammad Abdul Halik. Para kader berjanji akan menjaga nama baik ISNU Bondowoso dan akan menjaga keutuhan NKRI.
Dalam sambutannya, Abdul Halik mengatakan, kader-kader ini harus membawa nama baik Kabupaten Bondowoso serta Nahdlatul Ulama.
"Saya berpesan agar setiap hal yang dilakukan oleh kader, harus sejalan dengan semangat NKRI dan Nahdlatul Ulama. Dan jangan lupa, jaga nama baik Bondowoso," ujarnya.
Tak lama kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan kepada 99 kader baru tersebut. Khofifah berpesan agar kader ISNU Bondowoso aktif mempromosikan wisata yang ada di daerahnya.
"Masak rek tadi aku upload foto Kawah Ijen di Instagram terus aku tulis lokasinya di Bondowoso, anak ISNU masak gak ada yang komen dan ngelike. Ayo mulai sekarang dipromosikan, agar Bondowoso semakin maju pariwisatanya," ucap Khofifah.
Khofifah menjelaskan, dirinya menyebut Kawah Ijen berada juga di Bondowoso bukan tanpa alasan. Menurut Mantan Menteri Sosial tersebut, di Kawah Ijen ada batu pemisah antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.
"Jadi saya tadi ke Ijen, dan ternyata ada batu yang menandakan perbedaan kabupaten. Jika saya ada di sisi ini saya di Banyuwangi, dan di sisi yang lain saya berada di Bondowoso. Jadi saya kira warga Bondowoso juga harus bangga, karena sebagian wilayah Ijen juga milik kabupaten ini," jelasnya.
Selain Kawah Ijen, Khofifah juga meminta kader ISNU untuk mempromosikan hasil panen kopi yang ada di Bondowoso. Ia melihat potensi kopi di Bondowoso begitu luar biasa.
"Saya tadi lihat biji kopi, dan Bondowoso ini bisa ekspor hingga ke Amerika Serikat. Ayolah dipromosikan yang menjadi keunggulan di Kabupaten ini. Saya ingin tahu kader ISNU Bondowoso siap? Harus siap ya," bebernya.
Di akhir Khofifah telah memastikan bahwa Kabupaten Bondowoso telah terlepas dari predikat daerah tertinggal.
"Alhamdulillah baru saja Bondowoso terlepas dari daerah tertinggal. Hal ini ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2019 yang ditetapkan pada 31 Juli 2019 di Jakarta, saya ucapkan selamat," pungkas Khofifah.
Acara ini juga dihadiri Bupati Bondowoso sekaligus Mustasyar NU KH. Salwa Arifin, Rois Suriah PCNU Bondowoso, KH Asy'ari Fasa, dan sejumlah pengurus ISNU Jatim, seperti M Koderi, dll. (faq)