Kader Golkar Berebut Kantor DPP Jakarta
Upaya merebut Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang berada di Jalan Anggrek Nuri, Palmerah, Jakarta Barat, oleh masa Golkar kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) berujung ricuh.
Gagal merebut, para pendukung Bamsoet menggembok akses pintu belakang gedung, pada Minggu dini hari, 25 Agustus 2019. Kedua kubu nyaris berntrok ketika berlangsung negosiasi yang dimediasi aparat keamanan.
Menurut informasi yang beredar, kelompok yang dipimpin Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Nofel Hilabi berupaya menggembok gerbang belakang kantor DPP Golkar dengan tujuan melumpuhkan akses keluar masuk kelompok massa yang di dalam.
Ada pula yang menyebut, penggembokan dilakukan karena pengurus dan anggota AMPG kecewa tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Golkar.
Upaya menggembok gerbang itu mendapat perlawanan dari massa yang bertahan di dalam Kompleks DPP Golkar. Lantas polisi yang berjaga sudah mengingatkan kedua kubu agar menahan diri.
Memanasnya konflik internal Golkar berawal dari persaingan perebutan kursi Ketua Umum Golkar antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil DPR sekaligus Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar, Bamsoet.
Seperti diberitakan sebelumnya, kantor DPP Golkar dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Rabu 21 Agustus lalu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.05 WIB.
Di lokasi kejadian, setidaknya ditemukan dua botol bekas sirup diduga berisi bahan bakar. Bom molotov ini dilempar oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
Polisi pun sudah memeriksa rekaman CCTV di Kantor DPP Golkar, dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengusut kasus pelemparan bom molotov ini.
Di hari yang sama pada malam harinya, massa berseragam AMPG berdatangan. Mereka mendesak agar DPP menggelar pleno.
Desakan itu mengakibatkan tensi politik di internal partai berlambang beringin itu meningkat, terlebih penyelenggaraan Munas partai ini kian mendekat.
Pagi ini, suasana di kantor DPP Golkar terlihat kondusif. Ada sejumlah polisi berjaga di depan gerbang.
Elite-elite Golkar pendukung Airlangga Hartarto tak mau berkomentar jauh soal aksi Nofel dkk.
Advertisement