Kabid Humas Polda Jatim: Polsek Gubeng Tidak dipecat
Kabar dicopotnya Kapolsek Gubeng Kompol Naufil Hartono oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol M. Fadil Imran, sempat ramai diperbincangkan lantaran yang bersangkutan sebelumnya didapati tertidur sambil duduk saat mengikuti rapat koordinasi dengan Pemkot Surabaya di Balai Kota pada Jumat, 22 Mei 2020, lalu.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, hingga saat ini tidak ada tindakan pencopotan maupun mutasi terhadap Naufil.
“Enggak, gak ada mutasi. Sifatnya hanya teguran, itu sudah cukup menjadi perhatian bagi dia,” kata Truno ketika dikonfirmasi, Senin 25 Mei 2020.
Truno mengungkapkan, Naufil hanya diberi peringatan keras agar tak mengulangi kesalahan tersebut. Selain itu, juga sebagai bahan evaluasi bagi Naufil untuk lebih serius ketika membahas Covid-19.
“Itu teguran, sifatnya sudah teguran keras, itu sudah cukup untuk menjadi perhatian bagi dia. Agar memberikan atensi khusus terhadap kasus ini, serta saat menangani pandemi ini,” ungkap Truno.
Ia sendiri sangat menyayangkan kejadian tertidurnya Kapolsek Gubeng tersebut. Sebab, insiden tersebut sangat menggambarkan keseriusan Naufil dalam menangani Covid-19 di Kota Surabaya.
“Betapa pentingnya tugas Kapolsek saat menghadapi pandemi ini, keseriusan manajemen Kapolsek itu, serta kompetensinya benar-benar diuji. Pada saat pengarahan itulah, sebagai suatu arahan apa langkah Kapolsek sama pilar lainnya, seperti Danramil dan kepala desa, lurah,” jelasnya.
Maka itulah, Truno mengimbau agar Kapolsek lain tidak meniru tindakan yang telah dilakukan Naufil. Karena saat ini pandemi Covid-19 telah menjadi masalah yang harus ditangani secara serius.
“Masa pandemi ini kan jadi suatu hal yang menjadi perhatian utama ya, perhatian kita bersama. Lah kalau tidak diperhatikan, bagaimana implementasinya,” ucapnya.
Sementara itu, soal pernyataan Indonesia Police Watch (IPW) yang menyebut sangat berlebihan bila dilakukan pencopotan jabatan, Truno tidak bersedia berkomentar panjang.
“Saya juga gak ngerti sumbernya darimana, gapapa biar aja dulu. Karena Polda Jatim hanya bermaksud meminta jajaran di bawahnya memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, jika tidak, itu menjadi otoritas kepolisian di daerah untuk mengambil tindakan,” tutup Truno.