Kabar Duka, Musisi Jazz Idang Rasjidi Tutup Usia
Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Salah satu musisi jazz senior Idang Rasjidi, meninggal di usia 63 tahun, pada Sabtu, 4 Deseber 2021.
Idang Rasjidi Meninggal
Kabar tersebut dibagikan oleh anaknya Shadu Rasjidi, lewat Instagramnya. Pemain bass dari band Deadsquad itu mengabarkan jika ayahnya meninggal pada pukul 23:23 WIB si RS Azra Bogor. "Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidup dan mohon doa agar mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. Amin. Selamat jalan, Pah," tulisnya.
Sejumlah musisi yang dekat dengan Idang Rasjidi juga mengunggah kabar duka meninggalnya Idang Rasjidi. Di antaranya Dewa Budjana yang mengunggah foto tahun 1991, berisi dirinya, dengan almarhum Idang Rasjidi, Almarhum Maryono, dan Almarhum Bubi Chen.
Sedangkan Jilly Likumahua, putri mendiang Benny Likumahua mengunggah video berisi percakapan terakhir dengannya bersama Idang, sosok teman akrab ayahnya yang kini dianggap sebagai bapak sendiri. "Hei, kamu masih punya bapak enggak di Bogor. Kalau merasa punya bapak datang. Ya udahlah, ke sinilah cepetan," kata Idang di telepon, dikutip dari tempo.co, Minggu 5 Desember 2021.
Idang disebut mengalami sejumlah komplikasi penyakit dan hendak menjalani prosedur amputasi. "Sakitnya banyak. Rupa-rupa warnanya. Jadi dia mengalami komplikasi. Masih banyak yang harus dilihat untuk diambil tindakannya," kata Jilly dikutip dari kompas.com.
Namun Jilly tak menyebut bagian mana yang akan diamputasi pada Idang Rasjidi.
Profil Idang Rasjidi
Idang Rasjidi lahir di Bangka Belitung pada 26 April 1958. Ia berguru piano pada Nyonya Kardana. Sejak kecil Idang Rasjidi akrab dengan musik jazz. Orang tuanya kerap memutar musik jazz lewat piringan hitam, dikutip dari kapanlagi.com.
Idang bersama dua anaknya, Shadu dan Shaku Rasjidi berencana membuat album jazz yang rencananya berjudul Sound of Urban.
Dalam berkarir, Abadi Soesman ikut berjasa mengangkat nama Idang Rasjidi di pentas musik jazz tanah air. Abadi yang pertama mengajak Idang bermain musik di TVRI dan kemudian memainkan keyboard.
Beberapa kali ia membentuk band yang berbeda, dimulai dari The Galatic yang mempertemukannya dengan sahabat dekatnya, Benny Likumahua. Juga membentuk Reformationa Jazz bersama Indra Lesmana, dan tergabung dalam The Djakarta All Star bentukan Kiboud Maulana.
The Djakarta All Star mendapat pengakuan dunia dan beberapa kali manggung di pentas internasional, di antaranya Belanda.
Idang Rasjidi juga membentuk Trigonia. Idang Rasjidi sendiri merilis album perdana di tahun 1996 dengan judul Heaven and Earth. Tahun 2004, Idang Rasjidi membuat album bersama Margie Segers berjudul Jazzt Christmas. (Tmp/Kmp/Kpn)