Anak Tenaga Kesehatan Covid-19 Dapat Prioritas di PPDB SMA/SMK
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, anak tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 mendapat prioritas di PPDB SMA/SMK. Kebijakan ini sebagai wujud apresiasi terhadap jasa besar para Nakes sebagai garda terdepan penanganan pasien corona.
Diketahui, angka kasus positif pasien covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Dengan begitu penanganan pasien tersebut di rumah sakit rujukan di seluruh Jawa Timur harus maksimal. salah satunya dengan mengerahkan banyak tenaga kesehatan, untuk menangani mereka semua.
Tenaga kesehatan tersebut mulai dari dokter, perawat, frontliner, hingga sopir ambulans. Mereka semua harus berkonsentrasi penuh, membantu percepatan penanganan covid-19. Tak jarang, mereka tak pulang ke rumah untuk bertemu keluarga, atau bahkan sekadar menemani belajar anak-anak mereka.
Makan itu, Khofifah mengatakan, ia ingin memberikan hadiah kepada mereka. Sebbagai bentuk terima kasih dan penghargaan tertinggi Khofifah terhadap para tenaga medis tersebut, ia akan memberikan prioritas kepada anak tenaga kesehatan itu untuk masuk ke jenjang SMA maupun SMK.
"Mereka tak jarang butuh konsentrasi yang sangat tinggi untuk penanganan Covid-19. mereka tak bisa pulang dan mereka harus standby. Saya ingin memberikan ketenangan kepada mereka semua. Kami dari Pemprov Jawa Timur akan menyiapkan kuota 1 persen untuk anak-anak keluarga para tenaga kesehatan dalam PPDB 2020 SMA/SMK," kata Khofifah, Sabtu 30 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Jika melihat data dari Dinas Pendidikan Jawa Timur, jumlah kuota dalam PPDB Jawa Timur 2020 mencapai 1542 SMA Negeri dan ada 2081 SMK Negeri. Dengan total kuota siswa PPDB tahun 2020 ini mencapai 381.752 siswa.
Denga begitu, berdasar data tersebut setidaknya Pemprov Jatim menyediakan kuota sebanyak 3.817 untuk anak para tenaga medis tersebut.
"Sehingga Insya Allah, semua putra-putri dari tenaga medis yang ada di Jawa Timur bisa tertampung untuk masuk SMA Negeri dan SMK negeri yang diharapkan. Para tenaga kesehatan baik dokter, perawat, sampai kepada sopir ambulans, untuk bisa mendapatkan kesempatan kuota khusus," kata Khofifah.