Jusuf Kalla Mengaku Saat Kecil Dijewer di Masjid
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) bercerita saat masih kecil ia pernah dijewer oleh pengurus masjid di dekat rumahnya. JK menilai hal tersebut untuk saat ini tidak boleh dilakukan kepada anak kecil.
Untuk itu, pria yang akan segera melepas jabatan Wapres RI tersebut, berpesan khususnya kepada Dewan Masjid Jawa Timur periode 2019-2024 yang baru dilantik, bisa membuat masjid ramah, nyaman untuk jemaah yang akan beribadah, tak terkecuali untuk pendidikan anak kecil.
"Anak kecil kan di masjid belajar mengaji, bagaimana hal tersebut terus dilakukan, dan anak-anak nyaman saat belajar," tutur JK di Islamic Center Surabaya, Kamis 3 Oktober 2019.
JK ingin masjid bisa menjadi tempat belajar anak sejak dini. Apalagi menurut politisi senior Golkar tersebut, jam belajar untuk anak-anak bisa dilakukan pada pagi hari, karena masjid biasanya belum digunakan untuk ibadah.
"Pagi itu kosong masjid kalau hari kerja, kecuali hari Sabtu dan Ahad (Minggu). Biar diisi dengan pendidikan anak-anak. Anak-anak itu di masjid, supaya pendidikan dimulai dari situ enggak apa," kata JK.
Pria berusia 77 tahun tersebut mengatakan bahwa pengenalan masjid pada anak terbilang penting. Ia kemudian menjelaskan kisah masa kecilnya saat pernah dijewer oleh pengurus masjid ketika sedang di area masjid. Menurut JK, tindakan seperti itu tidak boleh dilakukan lagi.
"Saya waktu kecil mampir di masjid dijewer sama pengurus masjid, padahal cuma mampir. Itu menurut saya diubah, anak-anak itu biar membiasakan di masjid," imbuhnya.
Menurut JK, yang lebih penting dilakukan saat ini yakni memajukan masjid. Sehingga masjid bisa menjadi tempat untuk memajukan ekonomi umat.
"Dari konteks kita membangun masjid bukan hanya untuk sujud. Bagaimana kita semua memajukan masjid itu agar masjid itu memajukan masyarakatnya. Supaya seimbang. Itu selalu menjadi tugas dewan masjid," ujarnya.
Selain itu, JK sempat menyinggung masalah sound system masjid. Menurutnya 80 persen kegiatan di masjid ialah mendengarkan.
"Kegiatan di masjid 80 persen mendengar, seperti pengajian, salat, kualitas sound system harus baik, supaya jamaah bisa mendengar dengan jelas," ucapnya.
Advertisement