Jurus Sukses Tanpa Stress Dampingi Anak Kala Pandemi
Bismillahirohmanirrokhim
“Sebagai pengantar saya akan menuliskan, bahwa orangtua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak, karena orangtua yang pertama kali melakukan kegiatan pendidikan untuk memberikan pengaruh positif maupun negatif, semenjak dalam kandungan, dan orangtua dan anak mempunyai ikatan emosional yang sangat kuat dan hubungan dalam waktu yang panjang.”
Sering terpikirkan dalam benak kita dalam situasi pandemi ini, apa yang harus kita lakukan dalam situasi seperti ini dimana anak-anak harus di rumah dalam waktu yang tidak ditentukan, beraktivitas apapun di dalam rumah, dan juga belajar. Bagaimana kita mendampinginya selama anak-anak dirumah, bagaimana mengajak mereka tetap semangat, dan berkreasi meskipun tetap berada dirumah serta bagaimana cara mengurangi kebosanan mereka?
Saat ini dimana mau tidak mau kita harus bisa mendampingi anak-anak dengan metode pengajaran yang tidak biasanya, yaitu dengan online atau daring. Tidak semua orangtua tahu dan paham tentang ini, dan tak jarang orangtua mengalami kebingungan dan kesulitan dalam mengikutinya. Lalu apa yang harus kita lakukan.
Kondisi pandemi dimana ancaman terhadap Covid-19 dimana-mana, cukup membuat masyarakat resah. Dampak tersebut dialami di berbagai bidang, baik ekonomi, sosial maupun pendidikan. Semuanya mengalami perubahan yang mendadak.
Dalam kurikulum pendidikan saat ini memang mau tidak mau kita harus bisa menerima cara-cara baru dalam menyikapi proses pendidikan anak-anak kita. Model pembelajaran dengan tidak tatap muka atau disebut dengan istilah daring memang cukup merepotkan semua pihak, baik orangtua maupun pihak sekolah.
Tapi itulah kenyataannya. Persiapan dalam segala hal harus ada mulai dari sarana prasarana, waktu dan biaya. Pertama, Anak harus memiliki sarana handphone atau laptop untuk bisa mengikutinya. Kedua, harus ada pulsa atau jaringan internet, dan waktu bagaimana orangtua memantau proses belajarnya jika anak berada dirumah sedangkan orangtua harus bekerja, khususnya untuk pengajaran pada anak-anak TK dan sekolah dasar.
Keluhan-keluhan banyak dilontarkan oleh orangtua dalam menyikapi situasi ini. Tak jarang orangtua yang mengalami kesulitan dalam menghadapinya. Selain bertambahnya beban secara ekonomi juga beban psikologis terhadap prosesnya belajar dan penyelesaian tugas-tugasnya yang cenderung sulit bila tidak didampingi.
Terutama pada orangtua yang bekerja begitu terasa kerepotan dan stressnya, sehingga kadangkala sampai menganggu konsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam situasi bekerja orangtua harus juga memantau tugas-tugas anak. Belum lagi kendala anak-anak ketika mengikuti belajar online/daring, seperti suara terputus atau tidak dengar, jaringan terputus, gambar tidak jelas atapun penjelasan yang dirasa kurang dimengerti.
Kondisi psikologis anak-anak ketika belajar online dirumah pun berpengaruh, anak-anak merasa bosan dan tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, selain adanya kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Tugas-tugas yang sulit karena terbatasan waktu dan tempat, dan kurangnya semangat karena tidak adanya teman untuk berbagi dan bercerita. Kejenuhan anak nampak dengan ditandai perilaku mengeluh, muka bête (cemberut) ketika akan memulai pelajaran, mudah marah atau mudah tersinggung.
Stress
Apa yang dimaksud dengan keadaan stress. Stress adalah keadaan menekan, di mana tubuh dan perasaan menjadi tidak nyaman. Dalam keadaan stress, system syaraf simpapetik menjadi aktif (di antaranya napas/dada sesak, jantung tidak teratur, suhu tubuh meningkat).
Dalam menghadapi situasi pandemi ini, tidak hanya kita orang dewasa yang mengalami keadaan bosan atau stress akan tetapi anak-anak kita pun mengalami hal yang sama. Mereka yang biasa bebas bermain keluar rumah, dan bisa bertemu dengan teman-temannya sekarang mereka harus bisa menahannya.
Cara mengurangi kebosanan dan stress pada anak:
Mengatur rutinitas dengan membuat kesepakatan mulai bangun tidur sampai tidur kembali
Ada keterlibatan orangtua dalam kegiatan anak, dengan membuat jadwal.
Interaksi dan komunikasi yang hangat dengan Anak. Menurut Ahmadi (1991), orangtua yang terlibat dan fokus, konsisten, dan berkomunikasi akan saling menguatkan.
Luangkan waktu untuk membuat hal baru (kreatifitas). Adanya tantangan untuk berkreasi atau mencoba hal baru akan membuat anak bersemangat dan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanannya selama di rumah. Meluangkan waktu minimal 20 menit, untuk lebih dekat dengan anak, sehingga dapat mengetahui keadaan anak, kelebihan dan kelemahannya.
Manfaat keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak:
Meningkatkan kehadiran anak
Meningkatkan kepercayaan anak
Meningkatkan perilaku positif anak
Meningkatkan pencapaian perkembangan anak
Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah
Meningkatkan komunikasi anatara orangtua dan anak
Meningkatkan harapan orangtua pada anak
Meningkatkan kepercayaan diri orangtua
Meningkatkan kepuasan orangtua terhadap sekolah
Meningkatkan semangat kerja guru
Mendukung iklim sekolah yang lebih baik
Mendukung kemajuan sekolah secara keseluruhan
Yang bisa dilakukan orangtua untuk mengurangi ketegangan atau stress yang timbul adalah :
Kelola waktu. Ajari atau latih anak untuk disiplin dan memiliki tanggung jawab. Buat jadwal dan kesepakatan dengan anak.
Beri dukungan/support anak ketika mengalami kesulitan.
Berpikir positif terhadap situasi ini, yaitu berpikir mungkin ini kesempatan kita untuk lebih menjalin kedekatan dengan anak.
Jika bagi ibu bekerja, jalin komunikasi dengan Bapak/Ibu guru pengajar untuk memahami situasi anda dan meminta kelonggaran waktu. Bicarakan sampai ada titik temu. Pantau anak anda sejauh mana bisa mengikuti proses daring dan apa kendalanya.
Kurangi tuntutan pada anak. Dengan situasi seperti ini, kondisi pembelajaranpun kurang dapat optimal, oleh karenanya anak-anak juga mengalami kendala dan kesulitan. Oleh karena itu maklumi situasi yang ada, tetap melakukan yang terbaik dengan memahami kondisi psikologis anak. Dengan kita mengurangi tuntutan kita pada anak, kondisi ketegangan kitapun akan berkurang.
Melakukan manajemen stress, seperti melakukan Rileksasi, GIM atau Centering.
Ada keterlibatan orangtua dalam kegiatan anak, dengan membuat jadwal.
Interaksi dan komunikasi yang hangat dengan Anak. Menurut Ahmadi (1991), orangtua yang terlibat dan fokus, konsisten, dan berkomunikasi akan saling menguatkan.
Luangkan waktu untuk membuat hal baru (kreatifitas). Adanya tantangan untuk berkreasi atau mencoba hal baru akan membuat anak bersemangat dan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanannya selama di rumah. Meluangkan waktu minimal 20 menit, untuk lebih dekat dengan anak, sehingga dapat mengetahui keadaan anak, kelebihan dan kelemahannya.
Manfaat keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak:
Meningkatkan kehadiran anak
Meningkatkan kepercayaan anak
Meningkatkan perilaku positif anak
Meningkatkan pencapaian perkembangan anak
Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah
Meningkatkan komunikasi anatara orangtua dan anak
Meningkatkan harapan orangtua pada anak
Meningkatkan kepercayaan diri orangtua
Meningkatkan kepuasan orangtua terhadap sekolah
Meningkatkan semangat kerja guru
Mendukung iklim sekolah yang lebih baik
Mendukung kemajuan sekolah secara keseluruhan
Yang bisa dilakukan orangtua untuk mengurangi ketegangan atau stress:
Kelola waktu. Ajari atau latih anak untuk disiplin dan memiliki tanggung jawab. Buat jadwal dan kesepakatan dengan anak.
Beri dukungan/support anak ketika mengalami kesulitan.
Berpikir positif terhadap situasi ini, yaitu berpikir mungkin ini kesempatan kita untuk lebih menjalin kedekatan dengan anak.
Jika bagi ibu bekerja, jalin komunikasi dengan Bapak/Ibu guru pengajar untuk memahami situasi anda dan meminta kelonggaran waktu. Bicarakan sampai ada titik temu. Pantau anak anda sejauh mana bisa mengikuti proses daring dan apa kendalanya.
Kurangi tuntutan pada anak. Dengan situasi seperti ini, kondisi pembelajaranpun kurang dapat optimal, oleh karenanya anak-anak juga mengalami kendala dan kesulitan. Oleh karena itu maklumi situasi yang ada, tetap melakukan yang terbaik dengan memahami kondisi psikologis anak. Dengan kita mengurangi tuntutan kita pada anak, kondisi ketegangan kitapun akan berkurang.
Melakukan manajemen stress, seperti melakukan Rileksasi, GIM atau Centering.
Meningkatkan perilaku positif anak
Meningkatkan pencapaian perkembangan anak
Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah
Meningkatkan komunikasi anatara orangtua dan anak
Meningkatkan harapan orangtua pada anak
Meningkatkan kepercayaan diri orangtua
Meningkatkan kepuasan orangtua terhadap sekolah
Meningkatkan semangat kerja guru
Mendukung iklim sekolah yang lebih baik
Mendukung kemajuan sekolah secara keseluruhan
Teknik Manajemen Stress yang dapat dilakukan:
Rileksasi
Menurut Benson (1993), respons relaksasi adalah fenomena penurunan stress yang terjadi selama meditasi, dimana salah satu bagian tubuh secara luar biasa dapat mengatur mesin fisiologisnya sendiri.
Caranya :
Rileksasi dilakukan dengan latihan pernafasan perut. Caranya adalah ambil posisi badan yang nyaman, bisa dengan berbaring, lalu pejamkan mata, tarik nafas panjang, tahan di perut, kemudian buang nafas keluar dari mulut…lakukan itu berulang kali, rasakan sampai irama nafas makin teratur dan tenang. Rasakan sampai detak jantung menjadi lebih tenang, otot-otot menjadi rileks, dan sensasi hangat pada bagian tangan dan kaki.
GIM (Guided Imagery and Music)
GIM ini adalah perpaduan antara visualisasi dan musik, yaitu dengan menghadirkan gambar (image) dalam pikiran/imajinasi kita dan diiringi dengan musik yang menenangkan (irama slow).
Caranya :
Mendengarkan musik berirama slow atau musik rileksasi dengan irama tenang kemudian mendatangkan gambaran atau symbol dalam imajinasi kita dengan keadaan rileks ketika mendengarkan musik tersebut. Munculkan gambaran yang menyenangkan, atau sesuatu yang membuat perasaan kita senang (misal : berada di alam yang penuh keindahan, ada bunga-bunga bermekaran, ada air terjun dan mendengar suara gemricik airnya, suasana berkumpul dengan keluarga dan bersenda gurau, dll), dan tetap dengan mengatur pernafasan, hingga irama nafas dan jantung teratur dan tenang sampai kita dalam kondisi rileks atau nyaman.
Latihan Centering
Latihan centering adalah dengan menghargai dan berdialog dengan jantung hati untuk mencapai relaksasi, getaran yang tenang dan nyaman pada jantung hati akan berdampak pada seluruh tubuh.
Caranya :
Ajak bicara atau dialog jantung anda, misal dengan kalimat : terimakasih jantung kau yang telah bekerja sebaik mungkin sehingga saya masih bisa merasakan hidup ini, atau dengan kebesaran-kebesaran Allah yang sudah menciptakan jantung dengan fungsi dan cara kerjanya yang luar biasa untuk mengolah tubuh kita sehingga kita masih bisa bernafas dan bergerak. Sambil tangan memegang letak jantung anda, ucapkan itu berulangkali hingga irama detak jantung Anda makin tenang dan anda merasa nyaman dan tenang.
Apa yang harus bisa kita lakukan dalam situasi pandemi ini:
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam situasi pandemi Covid-19 yaitu :
1. Tetap menjaga kesehatan, dengan mengikuti protokoler yang dianjurkan pemerintah, seperti : sering mencuci tangan dan jaga kebersihan, meggunakan masker ketika keluar rumah, jaga jarak 1 meter jika berinteraksi dengan orang lain, dan tidak boleh melakukan kegiatan yang bekelompok atau berkumpul dengan banyak orang.
2. Jika mengalami perasaan tidak nyaman, sedih atau pikiran gelisah, segera mencari teman untuk bercerita dengan cara melalui telpon, Whatt Apps, Chatt email maupun videocall.
3. Lakukan Rileksasi, dengan cara: mulailah pejam mata, lakukan olah pernafasan dengan menghirup udara melalui hidung tahan sebentar lalu hembuskan lewat mulut, lakukan ini berkali-kali hingga perasaan anda lebih baik, arahkan pikiran anda pada suatu hal positif (pilihlah satu hal apa yang membuat anda merasa senang dan bahagia) dan sambil terus lakukan olah pernafasan seperti cara di awal tadi sambil sampaikan rileks…rileks ke dalam diri. Lakukan berulang kali dan jika keadaan sudah tenang dan membaik, bukalah mata anda secara perlahan-lahan.
4. Ketika tetap harus berdiam dan bekerja di rumah, upayakan kita tetap bisa melakukan aktivitas atau sesuatu hal yang kreatif dan inovatif, tetap tentukan rencana/plan kita, dan tujuan kita. Hal ini dilakukan agar kita tetap jaga komitmen dan fokus pada apa yang akan kita lakukan.
5. Melakukan olah raga secara teratur di halaman sekitar rumah
6. Jika ada keluhan secara fisik terkait covid call 119 etx.0
7. Jika masih ada keluhan psikologis setelah melakukan rileksasi mandiri anda bisa menghubungi himpsi.or.id atau bit.ly/bantuanpsikologi
Dan perlu penanganan lanjutan dengan psikolog jika belum membaik
8. Jika kondisi belum juga membaik dan butuh penanganan psikofarmaka/pengobatan maka perlu bantuan Psikiater atau menghubungi www.halodoc.com untuk mengatasi keluhan terhadap kondisi tersebut.
9. Jika ada keluhan terkait masalah ekonomi sosial, bisa call radarbansos.jatimprov.go.id
10. Jika ada keluhan terkait masalah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan, bisa call 0821 2575 1234
11. Jika kondisi darurat lainnya bisa menghubungi : Line 112
Psikolog Dian Dwi Puspita A.,S,Psi.,MA bisa dihubungi untuk konsultasi di surat elektroniknya, [email protected].
Advertisement