Juru Dakwah pun Tertipu, Lelucon soal Tampilan Luar
"Jika kita menilai seseorang dari tampilan luar tanpa mempertimbangkan budi pekertinya kita akan selalu salah langkah dalam kehidupan ini.
"Agama adalah kemasan, takwa kepada Tuhanlah isinya. Harta yang banyak adalah kemasan, menikmatinya dengan baik itu isinya. Menjadi juara adalah kemasan, kejujuran dan Sportifitas itu isinya. Rumah mewah hanya kemasan, keluarga bahagia itu isinya.
"Pesta pernikahan hanya kemasan, cinta kasih, kesetiaan, dan tanggung jawab itu isinya. Wajah yang cantik jelita hanya kemasan, kepribadian itu isinya. Bicara itu hanya kemasan, kerja nyata itu isinya. Buku hanya kemasan, pengetahuan itu isinya. Jabatan hanya kemasan, pengabdian dan pelayanan itu isinya.“
Begitulah pesan seorang ustadz. Juru dakwah yang satu ini, ternyata mempunyai pengalaman tertipu karena tampilan luar. Begini leluconnya:
Kotak Berkatan Pengajian
Seusai pengajian, suatu kali, H Saiful Mudjab (almaghfurlah dari Jogja, menerima amplop yang diselipkan sahibul hajat ke tangannya. Tak hanya itu, masih ditambah dua kardus berkat. Yang satu besar, satunya lagi yang kecil. Sesampainya di rumah, Saiful Mujab memberikan kardus berkat yang kecil kepada sopirnya. "Nih! Jatahmu!" katanya. Toh, si sopir baru beranak satu. Tak banyak mulut yang menunggunya di rumah.
'"Terima kasih, Kiai!" jawab sopir, lalu buru-buru pulang setelah memasukkan mobil ke garasi, karena sudah larut malam.
Saiful Mujab sendiri, seperti biasanya bila pulang membawa berkat, segera membangunkan anak-isterinya sendiri. "Berkat! Berkat!” ia sengaja mengeraskan suara.
Sembari masih mengucek-ucek mata, anak- isteri pun merubung kardus besar yang diletakkan di atas meja makan. Dari ukurannya saja kelihatannya menggiurkan. Nyai Saiful membagikan piring-piring, lalu membuka tali rafia yang mengikat berkat itu.
“Haahh?!ll” mereka terhenyak hampir serempak. Kardus itu hanya berisi nasi putih tanpa lauk sama sekali!
Dalam perjalanan mengantarkan Saiful Mudjab pada pengajian kali berikutnya, Sopir membuka bicara, “Sahibul hajat yang kemarin itu royal sekali ya, Pak Kiai!" katanya. "Jatah saya saja satu ingkung bakar seekor utuh! Kalau lihat ukuran kardusnya, jatah Pak Kiai pasti paling tidak tiga!”
Saiful Mujab diam seribu bahasa. "Jangan menilai buku dari sampulnya". Bila diartikan secara mendalam, "Jangan menilai seseorang dari tampilan luarnya".