Jurnalis Perempuan Dijambret di Depan Balai Pemuda
Salah satu jurnalis perempuan di Surabaya, menjadi korban penjabretan saat berada di depan Gedung Balai Pemuda Surabaya, pada Selasa, 12 Oktober 2021, malam. Ia pun harus rela kehilangan handphone yang baru dibelinya empat bulan lalu.
Jurnalis yang menjadi korban penjambretan tersebut adalah, Dyah A Setyorini. Ia mengatakan, bahwa kejadian itu bermula ketika dia bersama temanya berniat untuk menjemput seseorang di Balai Pemuda, Jalan Yos Sudarso, Surabaya.
“Berniat menjemput seorang kawan di Balai Pemuda karena dia mau menginap di rumah saya,” kata perempuan yang akrab disapa Ading itu, Jumat, 15 Oktober 2021.
Tepat di depan pintu masuk alun-alun, Ading mengeluarkan hanphone untuk menggabari temannya. Namun, ia tak sadar jika dibelakangnya sudah ada orang yang siap merampas ponselnya.
“Saya berhenti di depan pintu masuk parkir basemen Alun-alun, waktu itu mau ngabari, tapi belum sempat mengirim pesan, handphone sudah dirampas dari genggaman saya,” jelasnya.
Mengetahui ponselnya dijambret, Ading bersama temanya sempat mengejar para pelaku. Namun, karena penjambret tersebut menaiki motor gede (moge) yang sangat cepat, ia pun akhirnya kehilangan jejak.
“Mereka (pelaku), pas di depan Balai Kota belok kanan ke arah Grand City, tidak terkejar, bingung juga jalannya banyak,” ucapnya.
Saat itu juga Ading langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Genteng, guna menemukan pelaku. Di sisi lain, ia harus mengikhlaskan ponsel yang baru dibelinya empat bulan lalu itu.
“Pas saya ke toko hp yang lama buat beli hp lagi, saya cerita kalau saya kena jambret, kata penjualnya, akhir-akhir ini memang banyak yang sambat begitu,” tutupnya.