Jurnalis jadi Korban Pelecehan, Ekspedisi Indonesia Baru Batal
Kasus kekerasan seksual di ruang redaksi Geotimes tahun 2015 lalu, berdampak pada rencana ekspedisi Indonesia Baru. Aktivitas lanjutan dari Ekspedisi Indonesia Biru yang digagas Dandhy Laksono itu dihentikan kreatornya lantaran mitra ekspedisinya, Farid Gaban, dituduh melindungi pelaku kekerasan seksual di Geotimes.
Kekerasan Seksual di Media
Farid Gaban dituduh melindungi pelaku kekerasan seksual, lewat laporan yang dibuat oleh mantan jurnalisnya di tahun 2015 silam.
Korban menuturkan kronologi kekerasan seksual yang dialaminya ketika menjadi jurnalis di Geotimes, sedangkan Farid Gaban menjabat sebagai pemimpin redaksinya.
Dalam utasnya di Twitter, korban juga menyebut jika Farid Gaban melindungi pelaku kekerasan seksual, yang mencoba memerkosanya. Kejadian tersebut berlangsung pada siang hari, dengan disaksikan banyak pekerja lain di dalam kantor mereka. "Apakah yang @faridgaban lakukan bukan termasuk melindungi pelaku kekerasan seksual?," cuit akun @irenzz, dilihat Kamis 3 Februari 2022.
apakah yang @faridgaban lakukan bukan termasuk melindungi pelaku kekerasan seksual?
— irine wardhanie (@irenzzz) February 2, 2022
Farid Gaban sendiri membenarkan adanya laporan kekerasan seksual dari Irene Wardhanie, saat itu. Namun ia menyangkal telah melindungi pelaku, sebab hingga hari ini, ia mengaku tak menerima rekomendasi dari pihak verifikator independen yang diajukan korban.
Farid Gaban meminta verifikator independen sebab menerima laporan yang berbeda, dari korban dan pelaku.
Meski begitu, ia membuka diri jika kasus kekerasan seksual tersebut dilanjutkan kembali saat ini. "Saya mempersilakan Irine Wardhanie memilih tim independen yang bisa memverifikasi kembali kasus ini. Saya akan menerima konsekuensi dari hasilnya," cuitnya.
Saya hrs mengakui kesalahan: saya tdk menuntaskan kasus Irine secara tuntas. Posisi kini, mau percaya "kata Irine" atau "kata saya".
— Farid Gaban (@faridgaban) February 2, 2022
Saya mempersilakan Irine Wardhanie memilih tim independen yg bisa memverifikasi kembali kasus ini. Saya akan menerima konsekuensi dr hasilnya.
Ekspedisi Indonesia Baru Dihentikan
Kasus Farid Gaban di Geotimes pun berdampak pada rencana Ekspedisi Indonesia Baru yang sedang diusun bersama aktivis dan jurnalis video dokumenter Dandhy Laksono.
Lewat akun Twitternya, produser video dokumenter di Watchdoc itu mengecam kekerasan seksual yang dialami eks jurnalis Geotimes, dan mendorong agar korban mendapatkan keadilan.
"Saya mengecam kekerasan seksual yang dialami @irenzzz dan mendukung agar korban mendapatkan keadilan," cuitnya.
Selanjutnya, jurnalis yang populer dengan video dokumenter kritis membongkar dampak buruk sejumlah pertambangan, dalam Ekspedisi Indonesia Biru sebelumnya, juga menyatakan jika rencana Ekspedisi Indonesia Baru, dihentikan.
"Terkait informasi bahwa @faridgaban melindungi pelaku, saya memutuskan menghentikan rencana Ekspedisi Indonesia Baru," cuitnya dilihat pada Kamis, 3 Februari 2022.
Saya mengecam kekerasan seksual yang dialami @irenzzz dan mendukung agar korban mendapatkan keadilan.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) February 2, 2022
Terkait informasi bahwa @faridgaban melindungi pelaku, saya memutuskan menghentikan rencana Ekspedisi Indonesia Baru.
Respon Netizen
Netizen pun banyak menyayangkan dihentikannya rencana baru yang melibatkan tenaga sukarela dari siapa pun yang ingin terlibat. "Tanpa mengurangi rasa prihatin terhadap kasus KS, dengan turut mengecam pelaku KS. Tapi haruskah ekspedisi dibatalkan," cuit akun @Kata_Dio.
Netizen lain juga menimpali keresahan Dio. "Saya ikut merasakan lengkingan nada kecewa bung @Dandhy_Laksono karena menghentikan rencana ekspedisi Indonesia Baru. Tapi niat baik jangan juga dihentikan Bung. Jangan bikin Indonesia jadi Haru tetap harus Baru apa pun yang terjadi," cuit akun @madrosi.
Meski banyak pula netizen yang mendukung sikap yang diambil Dandhy Laksono, dengan menghentikan rencana ekspedisi bersama Farid Gaban.
"Jika Ekspedisi Indonesia Baru adalah ekspedisi yang mengungkap belukar permasalahan sosial masyarakat, maka orang yang berkecimpung haruslah kredibel agar karya yang dihasilkan bebas dari stigma "negatif", respect Bung," cuit akun Zerfanak.
Diketahui, Dandhy Laksono dan Farid Gaban sebelumnya membuka kesempatan bagi siapa pun untuk ikut bergabung dalam rencana ekspedisi tersebut, lewat seleksi yang fair serta bagi hasil untuk konten yang diproduksi.
Advertisement