Jurnalis Foto Surabaya, Yuyung Abdi Meninggal
Kabar duka muncul dari kalangan pewarta foto. Yuyung Abdi, jurnalis foto yang lama malang melintang di Jawa Timur, meninggal pada Selasa 16 Februari 2021.
Kabar duka tersebut tersiar di grup Whatsapp kalangan jurnalis di Surabaya.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, baru saja ada kabar dari teman kantor, bahwa Yuyung Abdi mantan fotografer Jawa Pos meninggal. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Aamiin," isi pesan yang diterima Ngopibareng.id, Selasa 16 Februari 2021.
Belum diketahui penyebab meninggalnya Yuyung Abdi dan kapan tepanya almarhum menghembuskan napas terakhirnya. Namun, dari media sosialnya, Yuyung sempat menuturkan jika dirinya sedang sakit, sehingga menggangu salah satu pekerjaanya yang sedang berjalan.
"Teman-teman yang sudah lama menunggu hasil lomba foto, saya mohon maaf karena masih dalam keadaan sakit, sehingga tidak bisa memenuhi tepat waktu," katanya dalam video yang diunggah di Instagram, seminggu lalu. Dalam video tersebut, almarhum terlihat menggunakan jaket warna merah dan duduk menghadap laptopnya.
Dalam keterangan di media sosialnya, mendiang menuliskan dirinya sebagai seorang Doktor lulusan sosiologi bidang fotografi, alumnus Universitas Airlangga, dan pernah bekerja sebagai jurnalis foto di Jawa Pos sejak 1995 hingga 2019. Kini ia juga mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen, serta menerbitkan buku berjudul Prostitusi 60 Kota.
Duka dari Kolega
Selama berkarya, Yuyung Abdi meninggalkan kesan mendalam di antara koleganya. Arif Afandi, salah satu rekan kerja yang sempat bersama-sama di Jawa Pos mengingat Yuyung Abdi sebagai fotografer yang penuh dedikasi.
Jurnalis senior ini menyebut Yuyung berhasil mengenalkan fotografi jurnalistik yang tidak hanya berbasis gambar faktual, tapi juga keindahan foto yang muncul di karyanya.
"Ia kuat dalam mendesain foto jurnalistik dari peristiwa gambar yang diciptakan fotografernya. Yuyung adalah fotografer yang pas buat Jawa Pos yang sejak dulu mengandalkan warna warni dalam desain grafisnya," kata Arif Afandi, Selasa 16 Februari 2021.
Advertisement