Jurgen Klopp Merasa Beruntung Tak Jadi Manajer Basket NBA
Jurgen Klopp merasa beruntung menjadi manajer sepak bola. Karena jika harus menjadi pelatih NBA, dia tidak akan sanggup meladeni jumpa pers setiap hari.
Seperti disampaikan pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr di pusat latihan Liverpool, AXA Training Center awal pekan ini, seorang diri. Di sana ia bertemu dengan Klopp.
Dalam pertemuan tersebut, Klopp membicarakan banyak hal dengan Kerr, termasuk soal metode latihan di Warriors dan juga terkait sepak bola serta basket, dua olahraga populer di dunia.
Setelah pertemuan itu, Klopp menyebut dirinya beruntung tidak harus jadi pelatih tim basket NBA. Sebab, jika dia berposisi seperti Kerr, maka tidak bisa dibayangkan setiap hari harus meladeni jumpa pers dengan media.
Sementara di sepak bola, Klopp tidak perlu setiap hari jumpa pers. Paling tidak cuma dua kali harus mengadakan jumpa pers dalam jumlah besar, yakni sebelum dan sesudah pertandingan. Mungkin enaknya jadi pelatih NBA menurut Klopp, waktu libur yang dimiliki pelatih basket NBA lebih lama.
"Satu-satunya momen di mana aku sadar bahwa aku senang tidak harus jadi pelatih tim basket karena katanya (Kerr), dia harus jumpa pers setiap hari! Wow, itu benar-benar mimpi buruk. Tapi, enaknya dia punya empat bulan waktu istirahat, keren. Dia janji kepadaku untuk membicarakan ini di depan publik, itulah bedanya," ujar Juergen Klopp di situs resmi klub.
"Tentu saja dia tidak akan melakukan itu, jika ya maka Anda pasti sudah bilang kepada saya. Menyenangkan bertemu dengannya. Dia adalah salah satu legenda di basket, jadi luar biasa sekali. Anda bisa saja ingin terkenal di publik, tapi dia memilih untuk tetap membumi, orang cerdas pasti seperti itu. Menyenangkan bisa bertemu dengannya," Klopp menambahkan.
Steve Kerr memang legenda NBA, karena sukses semasa bermain dan jadi pelatih. Saat jadi pemain, Kerr besar di Chicago Bulls dan San Antonio Spurs, dengan total lima cincin NBA.
Saat melatih, Kerr membawa Warriors meraih empat gelar juara NBA, termasuk musim lalu saat mengalahkan Boston Celtics di final.