Jurgen Klopp dan Siklus Tujuh Tahunan
Mantan manajer Tottenham dan Aston Villa, Tim Sherwood, memprediksi juru taktik Liverpool, Jurgen Klopp, akan meninggalkan klub itu sebelum musim depan tiba. Hal itu didasarkan pada kondisi The Reds saat ini.
Menurut Sherwood, situasi di Liverpool saat ini tak sebaik enam musim sebelumnya. Sehingga, ada kemungkinan manajemen dan Klopp akan menyepakati perpisahan.
Di bawah asuhan Klopp, The Reds telah membuktikan diri sebagai salah satu tim terbaik di dunia. Mereka telah memenangkan Liga Champions pada 2019, Premier League pada 2020 dan Piala FA dan Piala Liga musim lalu.
Namun, kesuksesan itu tampaknya menjauh di musim ini. Liverpool hanya berada di urutan kedelapan di klasemen Liga Inggris dari 11 pertandingan yang mereka lakoni di Premier League musim ini.
Tim asuhan Klopp terpaut 12 poin dari pemuncak klasemen, Arsenal, dan 10 poin di belakang juara bertahan Manchester City. Gap yang cukup jauh untuk bersaing memperebutkan gelar kompetisi teratas di Inggris tersebut.
Sherwood meyakini Klopp akan segera mengakhiri siklus tujuh tahunannya. Ia juga tidak yakin pelatih asal Jerman itu masih berada di ruang ganti Liverpool musim depan.
“Masalah yang dihadapi Liverpool adalah tim ini terbiasa bersaing untuk memperebutkan gelar. Meski baru 11 pertandingan, sudah hilang untuk mereka musim ini. Liverpool tidak akan memenangkan Premier League, jadi diari mana motivasi dan dorongan yang didapatkan para pemain?” tanya Sherwwod di acara The Kelly and Wrighty Show.
Kendati begitu, Sherwood percaya bahwa klub tak akan memecat pelatih yang telah memberikan kontribusi besar pada prestasi Liverpool dalam enam musim terakhir.
“Saya tidak berpikir Jurgen Klopp ada di sana musim depan, akan ada percakapan antara Klopp dengan manajemen,” ujarnya.
“Sejarah mengatakan, dia tidak melakukan itu (Klopp tidak akan mengangkat performa Liverpool seperti saat dia pertama kali datang). Dia sangat bagus dan mendorong tim sepanjang jalan. Tapi sekarang, mereka harus berjuang untuk masuk empat besar. Jika mereka gagal ke empat besar, itu adalah membangunan kembali, pembangunan total.”
Klopp, yang bergabung dengan Liverpool pada 2015, terbukti selalu gagal mencapai musim kedelapan di bekas klubnya, Mainz dan Borussia Dortmumd.
Namun, Klopp menolak klaim bahwa performa Liverpool yang kurang memuaskan adalah karena gaya manajemennya yang sengaja menciptakan siklus tujuh tahunan.
"Situasinya benar-benar berbeda," kata Klopp. “Siklus tujuh tahunan itu tidak direncanakan atau karena saya telag kehilangan energi (setiap tujuh tahun saya melatih sebuah klub),” bantah Klopp.
“Saya adalah seorang manajer di Mainz dan, setelah tiga tahun, kami dipromosikan ke Bundesliga kemudian tiga tahun kemudian kami terdegradasi.
Ia menjelaskan bahwa saat di Mainz, ia sudah mencoba satu tahun lagi, tapi klub membutuhkan perubahan. Mereka membutuhkan awal yang baru.
"Saya dapat memahami bahwa saya pergi setelah tujuh tahun dan sekarang kami berada dalam situasi yang sulit, tetapi, jika Anda berpikir dua kali, Anda menyadari bahwa situasinya benar-benar berbeda," pungkas Klopp.