Jurgen Klopp Akui Cody Gakpo Kesulitan Dalam Peran Barunya
Manajer Liverpool Jurgen Klopp memuji penampilan para pemainnya setelah kemenangan 2-0 Liverpool atas Arsenal pada putaran ketiga Piala FA, Minggu, 7 Januari 2024 waktu setempat. Namun, ia juga mengakui Cody Gakpo merasa kesulitan memainkan peran barunya lini tengah.
Pada pertandingan ini The Reds dinaungi Dewi Fortuna, sebab Arsenal memiliki banyak peluang namun gagal mengonversinya menjadi gol. Sebaliknya, Jakub Kivior mencetak gol bunuh diri pada menit ke-80, ditambah gol Luis Diaz di pengujung laga.
Liverpool tidak diperkuat sederet pemainnya seperti Virgil van Dijk (sakit), Andy Robertson dan Dominik Szoboszlai (cedera), Mo Salah dan Wataru Endo (tugas internasional).
Untuk mengisi kekosongan itu, Klopp memilih memasukkan pemain muda seperti Jarell Quansah ke pertahanan, dan menempatkan Gakpo di sektor tengah.
Kendati begitu, Klopp sangat terkesan dengan sebagian besar pemainnya, kendati ia mengakui Gakpo tidak dalam kondisi terbaiknya di posisi itu. Klopp juga menyebut penampilan tiga penyerangnya tak efektif di babak pertama, sebelum membaik setelah jeda.
Soal kinerja Quansah dan Ibrahima Konate, Klopp mengatakan: 'Top, top. Ya Tuhan, momen yang paling mengerikan adalah (ketika) Ibou terjatuh dua kali dan kemudian Jarell terjatuh dan punggungnya terguncang, sedikit terpelintir.
“Itu penampilan sangat bagus (dari Konate dan Quansah), begitu juga Joey [Gomez] lagi-lagi bermain bagus. Trent (Alexander-Arnold) luar biasa. Kemudian ada Ali (Alisson Becker) untuk beberapa momen, semua tampil bagus.”
“Di depan itu, Macca (Alixis Mac Allister) benar-benar ada di sana dan Curtis (Jones) yang terus mencari (bola).”
“Bagi Cody (Gakpo) itu sedikit lebih sulit, kami menempatkannya lagi di posisi itu, dan kemudian tiga pemain depan. Menurut saya, waktunya tidak tepat untuk situasi tertekan, itulah mengapa mereka (Arsenal) kemudian sering mendistribusikan bola denga nyaman.”
Ia menyadari bahwa itu tugas yang sulit bagi Gakpo, meski ia mencoba mempersiapkan segalanya. Klopp mengakui semua itu kesalahannya dalam menerapkan skema permainan. Beruntung, pada babak kedua semuanya membaik.
Mengenai perubahan taktis di babak kedua, Trent Alexander Arnold menjelaskan bahwa ia dan rekan-rekannya tak bermain dengan baik dan ceroboh, membuat banyak kesalahan karena tekanan tinggi yang dilakukan para pemain Arsenal. Maka itu, di babak kedua mereka berbenah dan jauh lebih efektif.