Juragan Sapi di Lamongan Bangkrut, Depresi, Sekap Istri dan Anak
Sup, 47 tahun, warga Desa Butungan, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, terpaksa harus disuntik obat penenang oleh tenaga medis puskesmas setempat. Dia terpaksa harus disuntik obat penenang karena dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan jiwa orang lain.
Terutama terhadap keselamatan jiwa istrinya Suk, 40 dan dan Di anaknya yang usianya masih setahun. Keduanya, sebelumnya disekap di dalam rumah dengan kondisi rumah terkunci dan semua lampu dimatikan.
"Kejadiannya tadi malam, setelah kita mendapat laporan dari perangkat desa. Warga khawatir, karena pelaku diduga sedang mengalami depresi berat, 'kata Kapolsek Kalitengah, AKP Sajab didampingi Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro, Senin 21 November 2022.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, lanjut AKP Sajab kepada Ngopibarengi.id, sebelumnya pelaku dikenal sebagai juragan sapi. Tetapi, belakangan ini bangkrut. Diduga kebangkrutannya itu yang membuatnya depresi.
Ditambah lagi masalah baru, bahwa pelaku ingin mengerjakan sawah juga tidak memiliki modal. Sedang usaha ke sana kemari juga menemui jalan buntu
Akibatnya, korban semakin bingung hingga mengakibatkan depresi. Sering emosi dan mengamuk. Terakhir, menyekap istri dan anaknya yang masih balita di dalam rumah.
"Warga khawatir terjadi apa-apa karena saat itu pelaku menutup pintu dan jendela rumahnya dengan kasar. Apalagi dilanjutkan dengan mematikan semua lampu," terangnya.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polsek dan ditindaklanjuti dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya, dengan bantuan tokoh masyarakat dan perangkat desa dan anggota Koramil, polisi akhirnya bisa memasuki rumah pelaku.
Tetapi, tidak semudah itu. Butuh waktu lama untuk melakukan tindakan persuasif dan mendatangkan pihak keluarga. Pelaku diamankan dengan hati-hati dan akhirnya istri dan anak pelaku bisa diselamatkan tanpa terluka sedikit pun.
Adapun untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, selanjutnya polisi mendatangkan petugas medis puskesmas untuk memberi penyuntikan obat penenang dan pengobatan lebih lanjut.
"Intinya, pelaku memang depresi berat karena tertekan masalah ekonomi. Sekarang tetap tinggal di rumahnya, tapi dalam pengawasan bersama," tandas Kapolsek Sajab.