Juni, Sarana dan Prasarana Asian Games Rampung
Penyelesaian sarana dan prasarana Asian Games 2018 terus digenjot. Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan seluruh sarana dan prasarana rampung Juni 2018.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan, progres pembangunan seluruh venue mencapai 90,53%.
Terdiri dari 76 venue untuk kompetisi maupun latihan, serta 14 non venue. Angka tersebut lebih tinggi dari rencana awal yang sebesar 89,3%.
“Pekerjaan yang saat ini tengah diselesaikan adalah pembangunan dan renovasi venue yang merupakan tugas tambahan. Serta penyesuaian fasilitas difabel. Seperti lift dan ukuran kamar di wisma atlet Kemayoran. Diharapkan sudah selesai semuanya pada Juni nanti," ujar Sri Hartoyo.
Salah satu venue yang sudah siap menyambut para atlet terbaik Asia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Stadion ini tampil dengan wajah baru setelah selesai direnovasi. SUGBK kini semakin modern dan nyaman.
Penyelesaian renovasi Stadion Utama GBK sangat penting. Karena, stadion monumental untuk dibangun untuk Asian Games 1962 ini akan menjadi venue opening ceremony.
"Renovasi GBK sudah selesai 100 persen. Tinggal penambahan venue Squash yang baru diputuskan Desember 2017 dengan progres sudah 20 persen. Saat ini juga tengah dilakukan penataan kawasan GBK, pembangunan dua gedung parkir tiga lantai di kawasan Parkir Timur dengan kapasitasnya 1.000 mobil,” ungkapnya.
Renovasi komplek olahraga di GBK juga bertujuan sebagai percontohan green building dan kawasan hijau. Sehingga meningkatkan kualitas ruang publik Kota Jakarta. Salah satunya pemasangan solar panel di SUBK yang menghasilkan 1,5 MW dan pembangunan cofftea house yang bisa digunakan untuk masyarakat.
“Begitu pula dengan pembangunan venue Layar dan Jetski di Pantai Ancol dan Padepokan Silat oleh Kementerian PUPR di kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang ditargetkan selesai pada Juni 2018,” tegasnya.
Menjadi hajatan bersama, pembangunan dan renovasi venue Asian Games tidak hanya dilakukan oleh Kementerian PUPR. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga ikut terlibat.
Sehingga percepatan dapat dilakukan. Seperti dukungan pemerintah DKI Jakarta untuk penyelesaian venue Velodrome, Equestrian Park dan Baseball yang ada di Rawamangun. “Progresnya juga sama akan selesai bulan Juni. Dan itu sesuai dengan hasil kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada minggu lalu,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Indonesian Asian Games Organizing Comittee (Inasgoc) Erick Thorir, menyampaikan bahwa perhelatan Asian Games berdampak baik bagi Indonesia. Peningkatan ekonomi jelas akan terlihat dengan menambahnya lapangan kerja dan investasi. Begitu juga dengan peningkatan sektor pariwisata.
Selain itu, Asian Games dapat membangun karakter bangsa dengan disiplin dan bersih tanpa sampah. Belum lagi peningkatan citra Indonesia di mata Internasional, karena Asian Games diliput oleh berbagai media internasional.
"Dan tentunya juga legacy. Karena infrastruktur yang dibangun bermanfaat untuk sekarang dan masa depan," pungkas Erick.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sependapat. Menurut Menpar Asian Games merupakan momentum yang sangat penting untuk mendongkrak pariwisata Indonesia.
Kurang lebih 15.000 atlet akan mengikuti ajang olahraga yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang tersebut. Belum lagi ofisial, penonton, dan supporter dari negara-negara peserta Asian Games yang terdiri dari setidaknya 45 negara termasuk Indonesia.
Baginya tak masalah jika nanti uang baht Thailand dikeluarkan di Indonesia atau uang yen Jepang keluar di Indonesia. Yang terpenting adalah kunjungan wisman yang meningkat dan devisa yang masuk makin banyak.
Untuk itulah Kemenpar pun terus melakukan promosi wisata menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 ini.
"Momen Asian Games juga merupakan momentum yang sangat bagus untuk mendatangkan lebih banyak devisa, sekaligus momen mempromosikan pariwisata Indonesia. Kemenpar akan terus mendorong para atlit dan ofisial serta suporter untuk bisa berwisata ke destinasi keren yang ada di Indonesia. Bukan saja destinasi Jakarta, Palembang tapi juga destinasi daerah lain termasuk juga Bandung, Banten, Bali dan Lombok," pungkas Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement