Jumpai Ganjar, Petani Holtikultura Ingin Ekspor Ini Berjaya
Petani holtikura dari berbagai daerah bersua di Semarang. Juga bertemu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah . Di Kediamannya. Puri Gedeh, namanya.
Mereka datang membawa asa. Ingin memperkuat jaringan petani holtikultura di Jawa Tengah. Sekaligus memperkuat perdagangan produk pertanian antar daerah. Juga ekspor ke luar.
Yang datang memang bukan hanya petani. Tapi juga ekportir dan penyedia logistik. Dari Jatim, Jateng, Jabar, dan bahkan luar pulau.
Mereka anggota Kontak Bisnis Holtikultura Indonesia (KBHI). Rombongan dipimpin ketuanya Muhammad Maulud.
Gayeng. Pertemuan bergairah. Hampir dua jam.
Apalagi Gubernur Ganjar terlihat sangat menguasai peta pertanian daerahnya. Juga telah paham tentang berbagai masalah yang dihadapi mereka.
Setelah setengah jam mendengarkan presentasi petani holtikultura, ia langsung meresponnya. Minta segera ada rencana aksi. Jangka pendek dan panjang.
Juga minta apa yang bisa dilakukan pemerintah. Untuk mensinergikan langkah. Menggenjot ekspor holtikultura Indonesia. Yang sebenarnya sangat kaya.
Muhammad Turino Junaidi, salah satu tokoh KHBI Surabaya, bilang kalau Indonesia kalah jauh dengan Malaysia dan Thailand. Soal komiditas holtikultura yang diekspor ke China.
Sampai saat ini, Indonesia baru lima komoditas yang diekspor ke sana. Sedang Malaysia 19. Thailand lebih banyak lagi. 29 komoditas.
Dalam pertemuan itu disepakati akan fokus menggarap pasar Singapura dan China. Dengan masuk ke pasar-pasar induk mereka. KBHI akan garap. Pemerintah mendukungnya.
Ke dalam, Ganjar siap mengkonsolidasikan data petani holtikultura Jawa Tengah. Juga potensi unggulan yang bisa distandarkan untuk kualitas ekspor.
"Tapi jangan nanggung. Target kita harus mengimbangi Thailand. Nanti kalau ada kendala, kita hadapi bersama. Saya siap mendobraknya," kata gubernur yang juga Ketua Umum PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) ini.
Mendapat jaminan Ganjar seperti itu, para petani dan pebisnis holtikultura ini makin bersemangat. Mereka berjanji segera menindaklanjuti langkah. Membikin rencana aksi dalam sebulan.
Setelah itu akan dilakukan koordinasi lagi. Membahas rencana aksi yang telah jadi. Langsung bergerak. "Kalau perlu, komoditas dari Jateng kami kirim ke Jatim. Tidak perlu bangun logistik dulu di sini," tambah Ganjar.
Bagi Ganjar, sudah saatnya memaknai otonomi daerah dengan pembatas antar wilayah. Tapi kolaborasi antar daerah. Jadi kalau belum saatnya ada logistik holtikultura di Jateng tidak perlu bangun sendiri.
"Komoditas dari Jateng yang kami kirim ke Jatim. Yang penting pasarnya tumbuh dan perdagangan holtikultura berkembang. Petaninya juga makin maju," tambahnya.
Temu Ganjar dengan komunitas bisnis holtikultura di Selasa malam, 3 September 2019, itu pun ditutup dengan foto bersama.
Dengan penuh senyum gembira. Tentunya.