Jumlah Ternak Terjangkit PMK di Banyuwangi Bertambah Jadi 26 Ekor, Sembuh 10 Ekor
Jumlah ternak yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK) di Banyuwangi semakin bertambah. Di bulan Januari ini setiap hari dilaporkan ada penambahan jumlah ternak yang terpapar PMK. Namun di saat yang sama jumlah sapi yang sembuh dari PMK juga cukup banyak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi drh. Nanang Sugiarto mengatakan, mulai ada pertumbuhan kasus PMK di Banyuwangi di awal Januari ini.
“Bertambah terus, sampai hari ini realtime data kita ada 26 kasus,” jelasnya, Rabu, 8 Januari 2025.
Angka tersebut, menurutnya merupakan akumulasi sejak bulan Desember 2024 hingga hari ini. Sapi-sapi yang terjangkit sudah dilakukan penanganan dengan dilakukan isolasi. Agar sapi yang terjangkit tidak menulari sapi lain yang masih dalam kondisi sehat.
Nanang menjelaskan, meski ada penambahan sapi yang terjangkit, pada saat yang sama juga terdapat sapi yang dinyatakan sembuh dari PMK. Dari 26 sapi yang dilaporkan terjangkit PMK, sebanyak 10 ekor di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
“Ada 10 ekor yang sembuh, yang awal-awal itu. Karena peternaknya intens, harus dipinggirkan, diobati. Alhamdulilah bisa tertangani,” tegasnya.
Saat ini, sapi yang masih positif PMK tersisa 16 ekor saja. Sapi-sapi yang positif sudah dalam penanganan. Langkah awal penanganan, menurutnya, dilakukan isolasi pada sapi yang dinyatakan positif PMK.
“Yang sisanya masih proses penanganan dan isolasi,” tegasnya.
Untuk menekan PMK, Dinas Pertanian dan Pangan terus melakukan vaksinasi pada hewan ternak. Tidak hanya itu, penyemprotan desinfektan juga dilakukan ke sejumlah pasar hewan dan peternakan. Langkah ini ditempuh sebagai antisipasi menekan penyebaran PMK pada hewan ternak.
Nanang mengimbau masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap wabah PMK ini. Namun masyarakat tetap harus mewaspadai penyebaran virus PMK. Jika terdapat gejala PMK pada ternak, katanya, harus secepatnya dipisahkan dari sapi yang lain agar tidak menular.
“Segera laporkan kepada petugas untuk mendapatkan penanganan,” katanya.
Dia juga menegaskan, PMK ini bukan kategori penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Sehingga penyakit ini dipastikan tidak menular pada manusia.
“Dengan demikian sebenarnya daging ternak yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi manusia,” ujarnya.
Advertisement