Jumlah Penonton Makmum 2 Belum Tersaingi di Bioskop Masa Pandemi
Film Indonesia kembali menggeliat di masa pandemi Covid-19. Film horor Makmum 2 memimpin perolehan jumlah penonton di bioskop sebanyak 1.738.378 sehingga meraih rekor MURI. Sementara itu, film Dear Nathan: Thank You Salma, Merindu Cahaya de Amstel, dan Teluh masih menjaring penonton di kisaran ratusan ribu.
Sedangkan bulan Februari ini, ada beberapa film baru Indonesia siap menghiasi layar bioskop di Tanah Air. Dibuka oleh Akad yang ditulis dan dinyanyikan Pusakata (dulu tergabung di Payung Teduh), dan Kukira Kau Rumah yang diproduseri Prilly Latuconsina serta Pelangi Tanpa Warna yang kembali mempertemukan Rano Karno dan Maudy Koesnaedi. Film pengobat rindu penggemar Si Doel ini akan tayang pada 17 Februari mendatang.
Mengutip data filmindonesia.or.id berikut 5 film Indonesia terlaris 2022:
1. Makmum 2
Film horor Makmum 2 yang dibintangi Titi Kamal, Samuel Rizal dan Marcella Zalianty berhasil memecahkan rekor dengan memperoleh 1.738.378 penonton. Atas pencapaian itu, Makmum 2 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan gelar Film Indonesia Pertama yang mencapai Satu Juta Penonton di Masa Pandemi.
Pencapaian Dee Company yang bekerjasama dengan Bluewaters dari MD Pictures company ini adalah pertanda yang baik untuk film Indonesia. Sejak pandemi melanda dan bioskop sempat buka tutup, film Indonesia seolah kehilangan penonton. Sebelum Makmum 2 tayang, rekor penonton terbanyak di bioskop pada 2021 kurang dari 500.000.
2. Dear Nathan: Thank You Salma
Ini akhir kisah perjalanan cinta Nathan dan Salma. Dibintangi Jefri Nichol dan Amanda Rawles, film produksi Rapi Films dan Screenplay Production sejauh ini memimpin perolehan penonton. Edar 13 Januari, film ini telah menghibur 741.574 penonton dan masih akan terus bertambah sampai tidak ada lagi layar yang memutar.
3. Merindu Cahaya de Amstel
Dibintangi Bryan Domani, Amanda Rawles, dan Rachel Amanda, film ini mengisahkan sosok gadis Belanda Marien Veenhoven yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Khadija Veenhoven (Amanda Rawles). Diputar sejak 20 Januari, film ini telah disaksikan sebanyak 359.114 penonton dan masih akan terus bertambah mengingat masih ada puluhan layar yang memutar.
4. Teluh
Tayang berbarengan Merindu Cahaya de Amstel, Teluh sukses meneror 265.478 jiwa dan masih akan terus bertambah hingga tak lagi diputar di bioskop. Film berdurasi 101 menit ini dibintangi oleh Baron Hermanto, Ferdi Ali, Nadira Sungkar, dan Monique Henri.
5. Cinta Pertama, Kedua & Ketiga
Dibintangi aktor idola remaja Angga Yunanda dan aktris yang sedang naik daun lewat serial web Layangan Putus, Putri Marino, film ini gagal menggaet lebih banyak penonton. Edar 6 Januari, film ini hanya disaksikan sebanyak 108.579 penonton dan tidak bertahan lama di bioskop.
Berikut ini 3 film yang jumlah penontonnya masih di kisaran ratusan ribu penonton dan satu film belum tayang:
- Ben & Jody
Gencar berpromo di berbagai platform media sosial nampaknya tak cukup bagi film karya sutradara Angga Dwimas Sasongko untuk mengajak lebih banyak penonton membeli tiket film ini. Menghiasi layar bioskop mulai 27 Januari, film yang dibintangi Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Luna Maya hanya mampu menjaring 77.608 penonton. Posisi Ben & Jody terancam oleh Kukira Kau Rumah yang pada hari pertama tayang saja ditonton 51.000 lebih pasang mata.
- Akad
Film Akad mulai tayang di bioskop pada 3 Februari 2022. Lagu berjudul Akad yang ditulis dan dinyanyikan Pusakata (dulu tergabung di Payung Teduh) menginspirasi sutradara Reka Wijaya untuk membuatnya menjadi naskah film. Pemeran utamanya, Kevin Julio sebagai Dion dan Indah Permatasari sebagai Indira. Aktor senior Mathias Muchus juga punya peran penting di film dari rumah produksi IFI Sinema ini.
Film Akad mengambil latar tempat di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nantinya, penonton akan disuguhkan pemandangan alam menakjubkan seperti hamparan pegunungan hijau, birunya air laut dengan batu karang yang menjulang tinggi, dan pasir putih yang masih alami.
Film Akad merupakan terobosan baru dari kolaborasi antara sektor film dan pariwisata untuk menggaet wisatawan lokal berwisata di Mandalika, Lombok. Sebagai tambahan, produksi film Akad ini merupakan kolaborasi antara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebagai pengembang DPSP Malika dengan IFI Sinema.
Film yang sudah menjaring 2.233 penonton ini bercerita tentang Pak Abdi (Mathias Muchus) menginginkan anaknya, Indira (Indah Permatasari) untuk segera menikah karena tidak ingin anaknya kelak kesepian seperti dirinya. Indira merupakan sosok wanita mandiri dan belum merasa ada kepentingan untuk menikah.
Sementara itu, Dion (Kevin Julio), masa lalu Indira, konsultan ahli konservasi alam yang memiliki proyek di Lombok, harus kembali ke Jakarta untuk mengurus administrasi pekerjaannya. Dion dan Indira dipertemukan kembali dengan waktu dan suasana yang tidak tepat. Sementara Roy (Nino Fernandez) menjadi sosok pria yang akan mengisi kehidupan Indira.
- Kukira Kau Rumah
Sebuah film bertema gangguan mental berjudul Kukira Kau Rumah diangkat dari lagu Amigdala. Prilly Latuconsina tidak hanya ikut bermain dalam film Kukira Kau Rumah, tetapi juga menjadi seorang produser. Sedangkan aktor Umay Shahab menjadi sutradara sekaligus menggarap naskah film bersama tim sineas.
Film Kukira Kau Rumah mengisahkan cerita tentang seorang perempuan yang mempunyai penyakit Bipolar dan memiliki masalah dalam kehidupan sosialnya. Prilly Latuconsina memerankan karakter Niskala, Ia dipasangkan dengan aktor Jordy Pranata yang berperan sebagai Pram. Film produksi MD Pictures dan Sinemaku Pictures ini tayang perdana pada 3 Februari lalu itu sudah menjaring 51.379 penonton.
- Pelangi Tanpa Warna
Film Pelangi Tanpa Warna menghadirkan Rano Karno dengan Maudy Koesnaedi sebagai pasangan suami istri. Kedua pasangan ini sangat melekat di hati pecinta film Indonesia, lewat sinetron dan film Si Doel. Meski bukan spin off dari kisah Si Doel, film Pelangi Tanpa Warna diharapkan bisa menjadi pengobat rindu penggemar Si Doel. Meski tentu saja, kisah yang diceritakan berbeda.
Dalam film Pelangi Tanpa Warna, Rano Karno dan Maudy Koesnaedi diarahkan sutradara Indra Gunawan. Film adaptasi novel Mahriza Kifani ini bercerita tentang seorang istri pengidap alzheimer.
Rumah tangga Fedi Bagaskoro dan Kirana Putri yang begitu bahagia dengan rencana-rencana indah masa depan mereka. Kehidupan keluarga mereka yang indah dan bahagia mendadak hancur berantakan dalam semalam saat Kirana divonis mengidap Alzheimer.
Penyakit itu menggerogoti ingatan Kirana setiap hari. Satu-persatu ingatan Kirana mulai hilang, dari hal paling sepele hingga kenangan indah yang ia miliki tentang suami dan anaknya. Hal ini membuat rumah mereka yang semula tenang menjadi penuh ketegangan dan emosi. Kesedihan yang tak berkesudahan terus menghantui keluarga Fedi dan Kirana.
Kesabaran dan cinta Fedi terus diuji dengan kesehatan Kirana yang terus menurun. Putra mereka, Divo Radya Bagaskoro mengetahui bahwa keadaan orang tuanya tidak baik-baik saja. Ia pun tak mampu menahan kesedihan atas apa yang menimpa keluarganya. Namun ia juga tidak bisa melakukan apapun untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Situasi makin pelik saat semua pekerjaan rumah tangga yang selama ini dikerjakan oleh Kirana berpindah dan dibebankan secara penuh pada Fedi. Sementara penyakit Kirana juga membuat emosinya tak stabil. Emosinya bisa berubah dalam sekejap yang membuat Fedi kian kerepotan.
Selain Rano Karno dan Maudy Koesnaedi, film Pelangi Tanpa Warna juga dibintangi Zayyan Sakha sebagai Divo Radya Baskoro, Ratna Riantiarno sebagai Arum dan Wiwi S sebagai Sumi serta Tatna Riantiarno. Film ini akan tayang dibioskop Indonesia mulai 17 Februari 2022.
Advertisement